Lalu perbedaan yang nyata muncul ketika masyarakat Skandinavia mulai berinteraksi dengan masyarakat di Kekaisaran Romawi dan suku Jermanik di Eropa Utara.
"Ketika masyarakat baru yang terdiferensiasi secara sosial sudah masuk di Zaman Besi Romawi, keluarga terpandang akan mengambil alih kendali dari kultus," tuturnya.
Meskipun bangunan kayunya sudah lama hilang, tapi lubang tiang yang tersisa masih menunjukkan bentuk aslinya.
Ditambah lagi tiang tengah menara yang bundar, konstruksi yang khas dan pernah digunakan di rumah dewa.
Ibadah Kuno
Tujuan dari situs ini juga terungkap oleh konsentrasi lubang memasak tempat makanan untuk pesta keagamaan disiapkan, dan banyak tulang dari sisa hewan kurban.
Upacara akan diadakan di rumah dewa untuk festival penting dalam kalender agama.
Seperti titik balik matahari di tengah musim panas dan pertengahan musim dingin, masing-masing malam terpendek dan terpanjang dalam setahun.
Baca juga: Persepolis, Kota Kuno di Iran yang Amat Megah Meski Hanya Tersisa Reruntuhan
Baca juga: Fakta Unik Myouryuji, Kuil di Kanazawa yang Berisi Jebakan dan Ruang Rahasia
Baca juga: Mengenal Awashima, Kuil di Jepang untuk Mendoakan Boneka yang Terlupakan
Baca juga: 3 Tempat Wisata Instagramable di Kyoto, Jelajah Keindahan Kuil Fushimi Inari
Baca juga: Templo Mayor, Kuil Tengkorak Suku Aztec yang Membuat Penakluk Spanyol Ketakutan
(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)