Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Dikira Palsu, Gulungan Kaligrafi Mao Zedong Senilai Rp 4 Triliun Disobek Jadi Dua Bagian

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi menunjukkan gambar gulungan kaligrafi yang ditulis oleh Mao Zedong bernilai sekitar 300 juta USD, yang telah ditemukan tetapi ditemukan terpotong menjadi dua setelah perampokan.

TRIBUNTRAVEL.COM - Sebuah gulungan kaligrafi karya Mao Zedong yang hilang kini berhasil ditemukan.

Gulungan kaligrafi karya Mao Zedong, tokoh penggerak revolusi komunis yang menjadi bapak pendiri Republik Rakyat China ditemukan di Hong Kong.

Dilaporkan bahwa gulungan kaligrafi itu sebelumnya sempat hilang karena dicuri dari rumah seorang kolektor seni bulan lalu.

Mereka menjual gulungan yang harganya £ 230 juta atau Rp 4 Triliun itu menjadi £ 50 atau Rp 800 ribuan.

Padahal gulungan kaligrafi itu adalah benda paling berharga yang dicuri dari rumah kolektor seni, menurut Dailystar.co.uk.

Namun gulungan asli ini ditemukan dalam keadaan terpotong menjadi dua karena dianggap terlalu panjang untuk dipajang, tutur pihak kepolisian Hong Kong.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Gambar Tersembunyi pada Lukisan Mona Lisa Karya Leonardo Da Vinci

Pemilik asli gulungan kaligrafi karya Mao Zedong ini mengatakan jika nilai karya seni benar-benar berpengaruh.

Dilaporkan dalam BBC, gulungan kaligrafi itu rupanya berisi bait puisi yang ditulis tangan oleh Mao Zedong.

Polisi menunjukkan gambar gulungan kaligrafi yang ditulis oleh Mao Zedong bernilai sekitar 300 juta USD, yang telah ditemukan tetapi ditemukan terpotong menjadi dua setelah perampokan. (AFP / ISAAC LAWRENCE)

Sempat Dirampok

Gulungan itu dicuri dalam perampokan besar-besaran pada 10 September 2020, ketika ada tiga orang masuk ke rumah Fu Chunxiao, seorang kolektor perangko dan seni revolusioner terkenal.

Di rumah seni tersebut juga terdapat perangko antik, koin tembaga, dan potongan kaligrafi karya Mao Zedong.

Fu mengatakan jika dia mengalami kerugian besar, termasuk karya Mao Zedong yang seharga capai Rp 4 Triliun itu.

Akan tetapi para pencuri tersebut menjualnya dengan harga yang sangat murah karena mereka mengira karya seni itu palsu.

TONTON JUGA:

Pembeli gulungan kaligrafi Mao Zedong itu kemudian mendapatkan surat dari kepolisian dan dia menyerahkan diri dengan membawa serta gulungan yang telah terpotong jadi dua bagian tersebut pada 22 September.

Masih belum diketahui siapa yang telah memotong karya seni Mao Zedong, tapi ada yang beranggapan jika gulungan itu dipotong karena sulit untuk dipajang agar bisa dipamerkan.

Halaman
12