Namun, dibuka kembali dalam 3 tahap, dengan Menteri Haji Saudi Mohammad Benten mengatakan, pada pekan lalu, bahwa kuota 6.000 jemaah per hari akan diizinkan umrah pada tahap pertama.
Ada pun syarat lainnya adalah dilakukan "dengan cermat dan dalam jangka waktu tertentu".
Serangkaian tindakan pencegahan telah diadopsi untuk menangkal wabah apa pun, menurut media pemerintah setempat, seperti yang dilansir AFP pada Minggu (4/10/2020).
Batu Hitam yang dihormati di sudut timur Ka'bah, yang menjadi kebiasaan untuk disentuh, tetapi tidak wajib, selama ziarah, selama masa pandemi akan dilarang sama sekali.
Masjidil Haram juga akan disterilkan setiap sebelum dan sesudah kelompok jemaah keluar dan masuk.
Setiap kelompok yang terdiri dari 20 atau 25 peziarah akan didampingi oleh petugas kesehatan, dan tim medis akan turun, jika terjadi keadaan darurat, kata Benten.
"Dalam suasana iman dan dengan hati yang yakin...jemaah haji gelombang pertama memulai haji sesuai dengan tindakan pencegahan yang ditetapkan," kata kementerian haji di Twitter.
Aspirasi Muslim Pada tahap kedua umrah dimulai 18 Oktober, jumlah kuota jemaah akan ditambah 15.000 per hari.
Pengunjung dari luar negeri akan diizinkan pada tahap ketiga mulai 1 November, dengan kapasitas akan dinaikkan sampai 20.000.
Menurut kementerian dalam negeri, ada maksimal kuota 40.000 orang, termasuk jemaah lainnya, akan diizinkan untuk melakukan sholat di masjid pada tahap kedua.
Sedangkan, pada tahap ketiga diberikan kuota maksimal 60.000 orang per hari.
Keputusan untuk melanjutkan haji diambil sebagai tanggapan atas "aspirasi umat Islam di dalam dan luar negeri" untuk melakukan ritual dan mengunjungi tempat-tempat suci, kata kementerian itu bulan lalu.
Dikatakan umrah akan diizinkan untuk kembali ke kapasitas penuh setelah ancaman pandemi mereda.
Hingga saat itu, kementerian kesehatan akan memeriksa negara-negara, di mana para peziarah diizinkan masuk berdasarkan risiko kesehatan.
Arab Saudi menangguhkan umrah pada Maret dan mengurangi ibadah haji tahunan karena khawatir virus corona dapat menyebar ke kota-kota paling suci Islam dan kembali ke negara asal jemaah.