Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Niatnya Buat Ramuan Abadi, Alkemis China Tak Sengaja Ciptakan Bubuk Mesiu

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi orang zaman dulu menembak meriam dengan bubuk mesiu

Bubuk mesiu juga digunakan untuk penyembur api, granat tangan primitif, dan senjata lainnya.

Butuh satu abad lagi, atau satu setengah abad, sebelum pemerintah Song mulai benar-benar khawatir tentang rahasia bubuk mesiu yang jatuh ke tangan negara lain.

Meskipun China menempatkan larangan penjualan sendawa kepada orang asing dari sekitar 1076, namun tetap saja berita terkait penemuan itu mulai terdengar.

Berita tentang senjata perang baru menyusuri Jalur Sutera - ke India, Timur Tengah, dan akhirnya ke Eropa.

Pada 1350, militer Inggris dan Prancis telah mengembangkan meriam mesiu, yang mereka gunakan dengan antusias terhadap satu sama lain selama Perang Seratus Tahun.

Meriam serupa juga digunakan oleh orang Turki Ottoman dalam pengepungan mereka atas Konstantinopel pada tahun 1453.

Itu kira-kira selama periode yang sama ketika pistol pertama juga mulai muncul.

Hal terbesar yang dilakukan peledak itu adalah mengubah bentuk perang secara fundamental. 

Sebelum penemuannya, pertempuran harus dilakukan pada jarak yang lebih intim, dengan tembok dan benteng adalah perlindungan yang kuat.

Namun, setelah bubuk mesiu ditemukan, semua itu berubah.

Mereka bisa melukai atau membunuh musuh dari jarak yang lebih jauh, dan perang mulai membawa tingkat kematian yang lebih mengerikan.

Baca juga: 8 Fakta Unik Kroasia, Negara Tempat Penemuan Benda Terkenal di Dunia

Baca juga: Misteri Penemuan Mosaik Bergambar Anjing Terkubur Abu Vulkanik di Reruntuhan Kota Pompeii

Baca juga: 5 Penemuan Laut Paling Misterius di Dunia, Termasuk Jalan Bimini di Bahamas

Baca juga: 8 Penemuan Bawah Laut Paling Terkenal di Dunia, Termasuk Kontroversi Harta di Bangkai Kapal Belitung

Baca juga: Kisah di Balik Penemuan Terowongan Kuno 100 Meter di Klaten, Bakal Dijadikan Tempat Wisata Baru

TribunTravel/Ambar Purwaningrum