Dari sisi selatan perbukitan, sisi timur Selat Bali, bagian utara ada tebing dan sebelah barat terlihat Gunung Raung.
Fasilitas umum di BBS cukup memadai mulai dari toilet, musala dan gazebo.
Di atas bukit juga sudah tersedia warung-warung bambu milik warga sekitar.
Selain untuk kunjungan wisata, pengelola juga menyediakan tempat perkemahan.
Ketersediaan penyewaan alat kemah dinilai memudahkan pengunjung.
Pengunjung tidak perlu repot menyewa dan membawa ke atas bukit.
Setiap pengunjung yang datang bisa mendonasikan Rp 5.000 per motor untuk kunjungan, dan Rp 10.000 untuk camping.
"Kunjungan rata-rata 20-30 motor, kami hitung permotor. Kalau weekend bisa 100 motor dan bukan tiket tapi donasi karena semua untuk pengembangan tempat wisata itu sendiri," jelasnya.
Fauzi memberikan tips kepada pengunjung untuk datang pagi atau maksimal sore hari.
Semburat kemerahan sunset menambah indah pemandangan lautan Selat Bali.
TONTON JUGA:
Selain itu, saran lain untuk tidak datang terlalu malam sebab akses menuju lokasi berbatuan, curam, berkelok dan minim penerangan di malam hari.
"Kami masih melakukan perbaikan jalan. Kami ingin potensi wisata ini dikenal dan perbaikan jalan harapannya bisa memberi manfaat bagi masyarakat," kata dia.
Beberapa peraturan diterapkan di Bukit Sewu Sambang.
Pengunjung tidak diperbolehkan menyalakan api di atas tanah.