TRIBUNTRAVEL.COM - Rafael Pérez Evans seorang mahasiswa asal Spanyol membuang 31 ton wortel di jalanan kota London, Inggris pada Selasa (29/9/2020) lalu.
Melansir dari Travel+Leisure, Evans membuang begitu banyak wortel di depan pintu masuk London's Goldsmiths College, tempat di mana ia menuntut ilmu.
Hal ini ia lakukan dari tesis yang ia kerjakan sebagai karya seni yang disebut Grounding, untuk mendapatkan gelar master seni rupa atau masters of fine arts (MFA).
Bagi Evans, karya tersebut untuk memberi penghormatan kepada masa mudanya dan keluarganya, yang merupakan petani di Spanyol.
Dalam situsnya Artnet, Evans menjelaskan bahwa tesis yang ia kerjakan tentang protes yang terkenal di kalangan petani Prancis.
Disebut 'dumping', aksi itu berupa tindakan membuang sayuran di jalan sebagai cara untuk memprotes jatuhnya harga produk.
"Pada suatu kesempatan ketika saya masih sangat muda, saya ingat orang-orang sangat marah dan kesal karena harga lemon telah didevaluasi sedemikian ekstrem sehingga petani kehilangan uang untuk menjual saham mereka," jelas Evans.
"Masalah ini membuat banyak petani membuang, memprotes, berton-ton lemon, menciptakan semacam lautan kuning," sambungnya.
Evans melanjutkan, saat itu ia sadar bahwa devaluasi pemerintah dan perdagangan internasional memengaruhi petani.
Namun, karya Evans ini mendapatkan protes dari sejumlah pihak.
HypeBeast melaporkan, beberapa saat setelah Evans meluncurkan karyanya, sekelompok rekannya di Goldsmiths meluncurkan akun Instagram bernama @goldsmithcarrots.
Dalam akun Instagram itu, para mahasiswa memprotes arya seni yang sangat boros tersebut.
"Lewisham adalah salah satu daerah termiskin di London dan pembuangan wortel secara massal di Goldsmiths ini sangat tidak sensitif. Ini tamparan keras di wajah," ujar salah satu mahasiswa Goldsmiths.
Kendati demikian, Evans mencoba untuk membungkam kritik itu dengan menjelaskan bahwa semua wortel yang ia pakai dalam karya seninya adalah produk yang tidak terpakai.
Wortel-wortel yang dipakai Evans merupakan produk yang hampir busuk, sehingga tidak bisa dijual pada konsumen.
Baca tanpa iklan