Siapa sangka, usahanya ini menjadi dasar berdirinya Dunkin' Donuts yang asli.
Di sana donat hanya dijual sepuluh sen dan kopi dijual lima sen.
Menariknya, nama Dunkin' Donuts justru tercipta dari seorang pelanggan yang mencelupkan donat ke dalam kopi mereka.
Maka, Dunkin' Donuts resmi lahir pada tahun 1950.
Populer Hingga Hari Ini
Dunkin' Donuts asli masih buka dan sama populernya hingga saat ini, meski mungkin banyak yang tidak mengenali eksterior aslinya yang tidak berubah selama 70 tahun terakhir.
Bagi penduduk setempat, tempat ini lebih dari sekadar toko serba ada untuk kopi.
Tempat pertama Dunkin' Donuts ini pun diubah menjadi museum untuk memberikan penghormatan kepada satu kedai kopi paling terkenal di dunia.
Di sini terdapat foto-foto yang memamerkan Dunkin' Donuts asli dalam kemegahan vintage hitam putih, dan sebuah plakat yang menceritakan kisah tempat kelahiran Dunkin'.
Interior Dunkin 'Donuts juga mengingatkan pada gaya retro toko aslinya, menampilkan bangku klasik dengan warna asli Dunkin'.
Mejanya juga dalam bentuk donat yang menyenangkan, hanya menambah kesenangan dan nostalgia yaitu kopi terbaik Amerika.
Saat ini, Dunkin' Donuts telah menjual sekitar dua miliar cangkir kopi setiap tahun, yang setara dengan sekitar 60 cangkir kopi yang keluar setiap detik.
Tonton juga:
Sementara kopi selalu menjadi makanan pokok, sesuatu yang tidak selalu ada di Dunkin 'sejak awal adalah Munchkins-nya yang terkenal.
Lubang donat yang lucu dan menggemaskan ini baru muncul pada tahun 1973 setelah menyadari bahwa kemungkinan ada cara untuk menyimpan sisa adonan dari donat dan mengubahnya menjadi sesuatu yang menyenangkan dan enak.
• Deretan Warung Mi Ayam yang Pernah Viral, Pakai Trik Beri Harga Murah hingga Gratis
• Cara Buat Kopi Vietnam Drip untuk Morning Coffee
• Cari Kuliner Segar di Jogja Buat Sarapan? Berikut Rekomendasinya
• Coba Selamatkan Ketiga Anaknya yang Terseret Ombak Ganas, Wanita Ini Ditemukan Terdampar di Pantai
• Jepang Bangun Gedung Pencakar Langit Berbentuk Unik, Dilengkapi dengan Pemandangan Gunung Fuji
(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)