TRIBUNTRAVEL.COM - Jepang berencana untuk mulai mencabut pembatasan perjalanan internasional terkait pandemi virus corona (Covid-19) pada Kamis, 1 Oktober 2020.
Kebijakan tersebut akan dimulai dengan menyambut warga negara asing dengan long-stay visa yang disetujui, seperti dilaporkan Nikkei, indeks pasar saham untuk Bursa Saham Tokyo.
Pemerintah berencana untuk memprioritaskan masuknya turis yang berasal dari negara-negara dengan kasus Covid-19 yang telah menurun, termasuk Australia, Selandia Baru, dan Vietnam.
Melansir dari laman Travel and Leisure, Kamis (1/10/2020), Jepang telah melaporkan 83.000 kasus Covid-19 dan 1.564 kematian.
• Robot Gundam Raksasa di Jepang Selesai Dibangun, Bisa Dikunjungi Akhir Tahun 2020
Ini merupakan sebagian kecil dari 33 juta lebih kasus Covid-19 dan lebih dari 1 juta kematian yang dilaporkan di seluruh dunia .
Jepang mengumumkan keadaan darurat nasional pada awal April 2020 dalam upaya untuk meminimalisir penularan Covid-19, tetapi tidak melakukan pembtasa wilayah secara menyeluruh.
Jepang telah mengatakan akan membuka kembali perbatasannya dalam tiga tahap.
Pertama, mengakomodasi pelancong penting dan bisnis.
Kedua, untuk para pelajar dan tenaga pendidik.
Sementara yang ketiga untuk wisatawan.
Jepang mewajibkan semua orang yang memasuki negara itu untuk menunjukkan tes Covid-19 dengan hasil negatif dan kemungkinan akan memerlukan isolasi diri selama 14 hari setelah kedatangan.
Kebijakan isolasi diri tersebut termasuk menghindari sistem angkutan umum yang terkenal di negara itu.
Pemerintah juga sedang mempertimbangkan untuk membatasi maksimal 1.000 wisatawan per hari, Kyodo News melaporkan.
Jepang mulai mencabut pembatasan perjalanan domestik pada Mei 2020 dan telah meninjau untuk meningkatkan pariwisata dalam beberapa bulan terakhir.
Operator kereta api mewah Jepang telah memulai kembali layanannya.