TRIBUNTRAVEL.COM - Pemerintah Arab Saudi berencana membuka kembali pelaksanaan ibadah umrah mulai, Minggu (4/10/2020).
Menariknya, jemaah bisa melakukan umrah dua kali dengan waktu tunggu 14 hari sebelum memesan tanggal lain untuk umrah.
Sementara itu, saat ini Aplikasi Eatmarna yang mengakomodir jemaah akan segera diluncurkan.
Dilansir dari laman Arab News, Rabu (30/9/2020), Kepala Perencanaan dan Petugas Strategi Kementerian Haji dan Umrah Saudi, Dr. Amr Al-Maddah mengatakan, "Jemaah bisa umrah dua kali, tapi harus menunggu 14 hari sebelum umrah kedua kalinya. Ini untuk memberikan kesempatan kepada semua orang untuk menunaikan umrah sejalan dengan protokol kesehatan yang berlaku."
• Arab Saudi Akan Buka Umrah Secara Bertahap, Jemaah Dilarang Sentuh Kabah
Saat ini, Kementerian Haji dan Umrah Saudi sedang menyiapkan tempat-tempat yang akan digunakan jamaah untuk melakukan umrah sambil menjaga jarak sosial, dan memastikan protokol kesehatan diterapkan.
Al-Maddah mengatakan, "Sejauh ini telah terdaftar 35.000 permintaan umrah."
Jamaah akan mulai melakukan umrah pada 4 Oktober 2020 pada tahap pertama umrah tahun ini.
Tentunya dengan menerapkan sejumlah protokol kesehatan yang berlaku.
Pada tahap pertama, jamaah akan melakukan umrah pada enam waktu yang berbeda dalam sehari, masing-masing jemaah akan diberi waktu tiga jam.
Ia menambahkan, antara Sholat Maghrib, jemaah tidak diperbolehkan umrah dan area didisinfektan.
"Jemaah akan melakukan umrah pada tengah malam, dengan tempat yang sudah didisinfektan sebelum rombongan kelompok datang," jelas Al-Maddah.
Setiap kelompok akan didampingi oleh pegawas yang akan memastikan jamaah menjaga jarak, mengikuti instruksi dan jadwal yang telah ditetapkan sebelumnya.
Ruang isolasi juga akan disediakan di hotel-hotel di area pusat untuk menangani setiap kasus potensial.
Tahap kedua, dijadwalkan mulai dua minggu kemudian, yang akan didahului dengan evaluasi tahap pertama untuk mengatasi kekurangan.
"Kerajaan menerapkan kewaspadaan ekstra selama musim Haji dan Umrah untuk melindungi muslim di seluruh dunia, dan memungkinkan mereka untuk menunaikan ibadah haji dengan nyaman dan damai sejalan dengan tindakan pencegahan," jelas Al-Maddah.