Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Wisata Sejarah ke Monumen Kresek di Madiun, Tempat Napak Tilas Peristiwa Pembantaian G30S PKI

Penulis: ronnaqrtayn
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Monumen Kresek di Madiun saksi bisu kekejaman PKI.

TRIBUNTRAVEL.COM - Terletak sekitar 15 kilometer di sebelah tenggara Kota Madiun, Monumen Kresek adalah satu tempat wisata yang menyimpan sejarah besar sekaligus kelam.

Monumen bersejarah ini telah dibangun sejak tahun 1987 dan diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur kala itu, Soelarso.

Monumen Kresek didirikan untuk mengingat aksi pembantaian yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) di Madiun pada tahun 1948.

Dua patung setinggi 3,5 meter di bagian atas Monumen Kresek menjadi ikon monumen ini.

Satu sosok patung digambarkan tengah memegang golok dan terlihat akan memenggal kepala seorang lelaki tua yang kedua tangannya terikat.

Museum Pengkhianatan PKI Simpan Pakaian yang Terakhir Dikenakan Pahlawan Revolusi

Patung pertama menggambarkan seorang gembong PKI bernama Muso yang memimpin Partai Komunis Indonesia era 1920-an.

Sementara, patung lelaki tua yang tangannya terikat adalah representasi Kiai Husen.

Ia adalah seorang ulama yang berpengaruh dan juga anggota DPRD Kabupaten Madiun saat itu.

Tidak hanya puluhan, ratusan tokoh dibantai oleh PKI pada masa itu.

Salah satunya termasuk TNI Kolonel Inf Marhadi yang juga menjadi korban kekejaman Muso.

TONTON JUGA:

Untuk mengenang Kolonel Inf Marhadi, Pemerintah Madiun lantas membuat patungnya yang ditempatkan di alun-alun kota.

Tak hanya itu, nama Kolonel Inf Marhadi juga dijadikan satu nama jalan di Kota Madiun.

Selain patung, Monumen Kresek juga memiliki dinding sejarah yang menceritakan keganasan peristiwa pembantaian oleh PKI.

Ada pula prasasti batu yang bertuliskan nama-nama prajurit TNI dan tokoh di Madiun yang gugur dalam pertempuran melawan PKI di Desa Kresek.

Halaman
12