TRIBUNTRAVEL.COM - Memerintahkan pendaratan darurat adalah satu di antara keputusan paling serius yang dilakukan pilot.
Ini juga menjadi bagian dari pekerjaannya yang paling membuat stres.
Ya, perjalanan udara tidak selalu berjalan lancar, ada saja kejadian tak terduga yang mungkin terjadi.
Misalnya mesin yang terbakar saat lepas landas.
• Usai Viralkan Odading Mang Oleh, Ade Londok Kini Kunjungi Tempat Mandi Iron Man
Lalu bagaimanakah cara pilot melakukan pendaratan darurat?
Dilansir dari laman The Point of Guy, Senin (29/9/2020), keputusan untuk mengevakuasi pesawat tidak sesederhana kelihatannya.
Pada akhirnya, semua tergantung apakah pilot menganggap lebih aman untuk tetap berada di dalam kabin atau di luar di darat.
Sayangnya, akibat evakuasi tersebut, beberapa orang mungkin akan terluka.
Tak jarang di antara mereka mengalami patah tulang saat dievakuasi dari pesawat.
Untuk memberitahu awak kabin tentang perlunya evakuasi, pilot akan membuat pengumuman di sistem PA.
Kata-kata yang diucapkan yakni, "Pramugari! Di pintu!"
Panggilan peringatan ini untuk memberitahu awak kabin untuk bersiap, memeriksa apakah pintu dalam mode otomatis, memastikan bahwa rute pendaratan jelas dan melihat melalui jendela untuk mengetahui adakah bahaya seperti kebarakan mesin.
Daftar Periksa Evakuasi
Keputusan untuk melakukan evakuasi dilakukan secara perlahan dan metodis.
Semua jenis pesawat memiliki salinan cetak daftar periksa evakuasi di bagian belakang buku pedoman referensi cepat.
Baca tanpa iklan