TRIBUNTRAVEL.COM - Traveler tentu sudah tak asing dengan kisah Soe Hok Gie.
Soe Hok Gie diketahui meninggal di Gunung Semeru akibat menghirup gas beracun saat melakukan pendakian.
Untuk mengenang sosok aktivis tersebut, namanya diabadikan dalam prasasti di puncak Gunung Semeru.
Selain Soe Hok Gie, prasasti tersebut juga memuat nama rekannya yang juga meninggal dalam pendakian tersebut, yaitu Idhan Lubis.
• Dibuka 1 Oktober 2020, Ini Syarat Bagi Pendaki Gunung Semeru
Komunitas penggiat alam bebas dan seni Gimbal Alas Indonesia 3676 Mdpl telah memasang prasasti In Memoriam Soe Hok Gie – Idhan Lubis di Puncak Gunung Semeru pada Sabtu dan Minggu, 19 dan 20 September 2020.
Pemasangan tersebut dilakukan, guna mengenang sosok Gie panggilan akrabnya yang meninggal dunia di Puncak Mahameru 50 tahun silam.
Serta bertepatan pula dengan pembersihan jalur jelang dibukanya pendakian Gunung Semeru pada tanggal 1 Oktober 2020.
Prasasti Soe Hok Gie dan Idhan Lubis tersebut ditempatkan pada lokasi gerbang masuk para pendaki dari lereng bawah menuju area Puncak Mahameru 3676 mdpl, pada titik koordinat S 08°06’26.8” E 112°55’17.7”.
Hal tersebut dilakukan agar nantinya dapat dijadikan sebagai pedoman, tanda atau rambu bagi para pendaki yang ingin turun dari puncak Mahameru.
"Selain kami mengenang sosok Gie, pemasangan prasasti ini juga sebagai tanda turun bagi para pendaki setelah muncak. Agar nantinya mereka tidak salah jalan sewaktu turun," ucap Ketua Koordinator dari Gimbal Alas Indonesia, Teguh Priejatmono, Kamis (24/9/2020).
Teguh mengatakan, sebelumnya pernah ada prasasti Sok Hok Gie yang berada di puncak Mahameru.
Akan tetapi, prasasti yang terbuat dari marmer tersebut rusak akibat terkena longsor dan letupan api dari Gunung Semeru.
Hingga akhirnya, Komunitas penggiat alam bebas dan seni Gimbal Alas Indonesia 3676 Mdpl berinisiatif membuat kembali prasasti tersebut.
Prasasti itu dibuat berbahan dasar dari stainless steel agar tahan dan awet dari berbagai macam goncangan maupun letupan Gunung Semeru.
Di prasasti itu tertulis "In Memoriam Drs. Sok Hok Gie (M-007 UI) dan Idhan Lubis (MK-058 UI) 16 Desember 1969 Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Indonesia".