TRIBUNTRAVEL.COM - Musim panas di sebagian wilayah di Jepang biasanya berakhir hingga akhir September.
Namun, udara dingin masih terasa sejak musim semi lalu.
Suhu udara pada siang hari berkisar di bawah 20 derajat Celcius di beberapa wilayah Tokyo.
Sementara di dataran tinggi seperti Prefektur Yamanashi dan Shizuoka, suhu mencapai di bawah titik beku sejak Minggu (20/9/2020).
Diketahui Yamanashi dan Shizuoka adalah prefektur tempat Gunung Fuji berada.
Cuaca di daerah tersebut tidak hanya dingin, tapi juga berawan.
Dikutip dari laman Soranews24, Selasa (22/9/2020), ahli meteorologi mengatakan ada kemungkinan salju di gunung tertinggi Jepang itu embun beku.
Pada Senin pagi (21/9/2020), Kota Fujiyoshida di Prefektur Yamanashi di kaki Gunung Fuji sisi utara menemukan akumulasi salju pertama di gunung atau yang dikenal oleh orang Jepang "yukigesho".
Istilah yukigesho terdengar lebih keren untuk menyebut salju pertama yang menyelimuti lereng gunung.
Sebagai kota terdekat dari Gunung Fuji, Fujiyoshida memiliki pemandangan lebih indah untuk melihat Fuji, dibandingkan dengan Kofu Meteorological Observatory di ibukota prefektur.
Diketahui salju Gunung Fuji selalu turun setiap tahun.
Namun, hari ini salju sudah turun sejak 21 September 2020 ketika musim panas belum berakhir.
Artinya, salju di Gunung Fuji tahun ini datang 32 hari lebih awal dari tahun 2019.
Meskipun beberapa orang sudah melihat salju di Gunung Fuji sejak hari Minggu (20/9/2020), namun baru dikonfirmasi pada hari Senin.
Beberapa foto Gunung Fuji berselimut salju yang datang satu bulan lebih cepat pun banyak dibagikan di media sosial oleh warganet.