Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Penemu Belanda Ciptakan Peti Mati Ramah Lingkungan yang Dapat Ubah Jenazah Jadi Kompos

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi peti mati

TRIBUNTRAVEL.COM - Pernahkah berpikir tentang apa yang terjadi pada tubuh setelah meninggal? 

Nah, desainer di Belanda sudah memikirkannya, dan mereka telah menemukan solusi ramah lingkungan untuk menguburkan jenazah.

Menurut Dutch News, desainer dari Delft University of Technology bekerja sama dengan museum sejarah alam setempat untuk mengembangkan apa yang disebut "The Living Cocoon", peti mati biodegradable yang terbuat dari lumut dan jamur.

Konsep Kepompong Hidup ini adalah untuk memfasilitasi pembusukan alami tubuh manusia dengan cara yang bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya.

“The Living Cocoon memungkinkan orang menjadi satu dengan alam lagi dan memperkaya tanah, bukannya mencemari tanah,” kata Bob Hendrikx, pendiri Loop, perusahaan rintisan di balik peti mati ramah lingkungan.

Cara kerjanya cukup sederhana, TribunTravel melansir dari laman allthatsinteresting

Kepompong ini terbuat dari bahan konstruksi yang tertanam dengan koloni bakteri mirip jamur yang dikenal sebagai miselium. 

Bakteri ini diketahui dapat membentuk jaringan bawah tanah dan memiliki kemampuan untuk menetralkan zat beracun termasuk minyak, plastik, dan logam.

Miselium, atau “pendaur ulang alam”, demikian Hendrikx suka menyebutnya, juga melepaskan nutrisi yang dapat ditinggali organisme di sekitarnya. 

Selain itu, peti mati ramah lingkungan ini juga dapat mempercepat waktu pembusukan tubuh manusia. 

Apa yang biasanya membutuhkan waktu puluhan tahun untuk dekomposisi lengkap dalam peti mati konvensional hanya akan memakan waktu dua hingga tiga tahun di Living Cocoon.

Ini adalah solusi sempurna untuk dampak destruktif kita pada planet, yang digambarkan Hendrikx sebagai "parasit". 

Penguburan konvensional seringkali dapat mencemari lingkungan sekitarnya. 

Peti mati yang terbuat dari plastik atau kayu yang dipernis mungkin membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk terurai dan dapat melepaskan bahan beracun ke dalam tanah.

Membangun satu peti mati, yang masing-masing dapat memuat sekitar 440 pon, membutuhkan waktu sekira satu minggu. 

Halaman
12