TRIBUNTRAVEL.COM - Anguilla, sebuah pulau di Karibia, sedang bersiap menyambut turis.
Badan Pariwisata Anguilla telah membuka aplikasi daring untuk turis yang ingin mengunjungi pulau tersebut.
Melansir dari siaran pers yang diterima Insider, aplikasi itu dirancang untuk pengunjung yang ingin tiba di pulau tersebut paling lambat 31 Oktober.
Sementara itu, calon wisatawan yang ingin pergi ke Anguilla pada 1 November dan bulan berikutnya, akan mengisi aplikasi pada akhir September.
Pulau yang menutup perbatasan akibat Covid-19 pada Maret lalu itu melaporkan hanya tiga kasus positif.
Menurut data dari Universitas Johns Hopkins, belum ada laporan kematian terkait Covid-19 di Anguilla.
Pulau itu saat ini terdaftar oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) sebagai pulau yang memiliki risiko Covid-19 sangat rendah.
Turis yang tinggal selama satu tahun akan lebih diprioritaskan
Dalam aplikasi tersebut, turis yang memilih tinggal selama satu tahun di Anguilla akan lebih diprioritaskan dibandingkan wisatawan jangka pendek.
Selain itu, Sekretaris Parlemen untuk Pariwisata Anguilla, Quincia Gumbs-Marie mengatakan, turis yang datang dari negara, negara bagian, atau kota di mana kasus Covid-19 kurang dari 0,2 persen juga akan diutamakan.
Wisatawan yang terpilih harus membayar sejumlah uang kepada Pemerintah Anguilla untuk biaya dua kali tes Covid-19 yang akan dilakukan saat kedatangan dan selama mereka tinggal di Anguilla.
Selain itu, biaya juga digunakan untuk izin kerja digital bagi wisatawan yang tinggal hingga satu tahun.
Untuk tinggal di Anguilla selama kurang dari tiga bulan, wisatawan harus membayar sebesar 1.000 dolar AS atau Rp 14,7 juta.
Sedangkan keluarga dengan empat anggota dikenai biaya 1.500 dolar AS atau Rp 22 juta.
Orang-orang yang berencana tinggal di Anguilla selama tiga bulan hingga satu tahun harus membayar 2.000 dolar AS atau Rp 29,4 juta.