Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Masih Bolehkah Gunakan Toilet Pesawat Selama Pandemi Covid-19?

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Toilet pesawat

TRIBUNTRAVEL.COM - Dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini, tetap duduk di kursi menjadi hal yang penting, dibandingkan berjalan-jalan di lorong kabin pesawat.

Dengan tetap duduk di kursi, penumpang dapat menghindari kontak dengan orang lain.

Termasuk lebih sedikit menyentuh permukaan yang mungkin juga disentuh orang lain.

Saat pandemi Covid-19, toilet di dalam pesawat menjadi tempat yang paling riskan dan lebih baik untuk tidak dikunjungi sebisa mungkin.

12 Tips Naik Pesawat di Era New Normal, Gunakan Toilet Sebelum Penerbangan

Namun, seperti yang diketahui siapapun yang pernah naik pesawat, ketika mendengar bunyi 'ping' dari tanda sabuk pengaman, banyak penumpang yang melangkahkan kaki menuju toilet untuk buang air kecil.

Lantas, apakah masih diperbolehkan menggunakan toilet pesawat selama pandemi Covid-19?

Dilansir dari laman Lonely Planet, Jumat (18/9/2020), penumpang masih bisa menggunakan toilet di pesawat.

Ada beberapa hal yang dilakukan untuk mencegah antrean panjang di toilet pesawat.

Di antaranya, awak kabin akan menggunakan tombol panggil untuk memanggil penumpang yang akan menggunakan toilet pesawat.

Ilustrasi toilet pesawat. (Reader's Digest)

Atau, penumpang diharuskan menunggu lampu hijau menyala sebelum menggunakan toilet pesawat.

Organisasi Penerbangan Internasional, juga merekomendasikan fasilitas toilet terpisah untuk penumpang dan awak kabin.

Pada penerbangan jarak jauh, begitu banyak maskapai yang membersihkan toilet berkali-kali.

Sebagian besar dari prosedur pembersihan mendalam dilakukan, misalnya Etihad, mengganti dudukan toilet setelah setiap penerbangan.

Sebelumnya, ada pemberitaan terkait seorang wanita Korea Selatan yang diduga terinfeksi Covid-19 setelah menggunakan toilet di pesawat.

Dilansir oleh TribunTravel dari Daily Mail, wanita tersebut merupakan satu dari 300 warga Korea Selatan yang dievakuasi dari Milan, Italia pada 31 Maret.

Halaman
12