Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Makanan Teraneh yang Pernah Dibawa Penonton Indonesia ke Bioskop

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Studio di Bioskop The Premier Cinema XXI

Ia berusaha tak membuat keributan dengan bunyi kemasan ayam goreng.

Nasi rendang di Rumah Makan Surya Benhil. Kompas.com/Silvita Agmasari Nasi rendang di Rumah Makan Surya Benhil.
Selain ayam goreng tepung dan nasinya, ia juga sempat membawa nasi padang bungkusan ke dalam studio.

Saat itu ia dan temannya merasa lapar dan bingung ingin membeli makanan apa.

Kebetulan di samping mall tempat ia menonton ada warung nasi padang. Akhirnya ia dan temannya membungkus nasi padang lalu dimakan di dalam studio dengan menggunakan sendok.

“Tapi kacau banget soalnya tumpah-tumpah nasinya. Orang-orang juga pada memperhatikan soalnya bau nasi padangnya ke mana-mana. Tapi enggak habis juga (nasinya) karena buru-buru,” papar Astrid.

Ia tak bisa menghabiskan nasi padangnya tersebut karena kondisi studio yang gelap membuat Astrid tak bisa melihat dengan jelas lauk yang ia makan.

Ketika makan nasi Padang menggunakan sendok, ia merasa aneh karena lauk yang terambil hanya berupa nasi dan sayur nangka saja.

Berbeda dengan ayam goreng tepung dan nasi yang bisa cukup mudah ia makan karena lauknya yang hanya berupa ayam saja.

Ingin coba hal baru

Ingin mencoba hal baru jadi alasan Aqila (19) membawa makanan dari luar bioskop.

Saat itu ia dan keempat temannya pernah mencoba membawa dua bungkus sate taichan lengkap dengan bumbu pedasnya ke dalam salah satu bioskop di Bandung.

“Ingin coba aja gimana rasanya bawa makanan dari luar ke dalam bioskop. Lagi pula popcorn bioskop walaupun enak banget, tapi mahal,” kata Aqila pada Kompas.com, Rabu (16/9/2020).

Bungkusan sate taichan itu ia simpan di dalam tas miliknya yang cukup besar. Petugas keamanan di bioskop sama sekali tak memeriksa tas tersebut.

Sesampainya di studio, ketika film dimulai, ia meletakkan bungkusan sate taichan tersebut di atas pangkuannya dan mulai memakannya.

“Ya makan biasa aja sih. Dua bungkus untuk berempat waktu itu. Bumbunya aku pakai cup plastik gitu, jadi sate (di pangkuan) terus dicocol gitu ke bumbu yang aku pegang di tangan,” jelas Aqila.

Halaman
1234