TRIBUNTRAVEL.COM - Ada pemandangan berbeda di pinggiran sungai Opak, tepatnya di dusun Kalinampu, Desa Seloharjo, Pundong, Bantul, Jogja.
Hamparan tanaman enceng gondok tampak terawat dan tumbuh subur.
Warna merah muda dari bunga dengan nama latin Eichhornia crassipes ini memberikan nuansa cantik.
Oleh sebagian orang, enceng gondok sering dianggap sebagai tanaman gulma.
Keberadaannya sering disingkirkan, bahkan dibuang karena dianggap dapat merusak ekosistem air.
Namun di Kalinampu ini, enceng gondok justru dimanfaatkan sebagai daya tarik wisata.
“Ketika mekarnya rata, bunga enceng gondok seakan-akan seperti guguran bunga Sakura. Sehingga kita konsep wisata ala Jepang,” ujar Kasanatul Rahmad, selaku pengelola wisata Kalinampu Natural Park, Selasa (15/9/2020).
Kasan bersama anak-anak muda setempat memang jeli melihat peluang wisata.
Bunga enceng gondok seluas kurang lebih 200 meter persegi ini pun dimanfaatkan, dengan mengusung konsep wisata ala Negeri Sakura.
Kalinampu Natural Park ini merupakan wisata musiman yang mulai di-launching pada 6 September 2020.
Agar tampak dan terasa seperti suasana di Jepang, pengelola menambahkan spot foto berupa replika gerbang Torii.
Selain itu, ada pula penyewaan paying dan baju kimono yang merupakan pakaian tradisional Jepang.
Wisata ini termasuk wisata ramah di kantong. Harga tiket masuk cukup Rp3.000 per orang.
Parkirnya pun gratis. Jika hendak menyewa baju kimono plus payung cukup membayar Rp25.000.
Kalinampu Natural Park hanya beroperasi pagi hingga sore hari.
Baca tanpa iklan