Sejak Pura Mangkunegaran dibuka kembali, Joko menuturkan bahwa terdapat banyak adat istiadat yang masih dilakukan.
Hal itulah yang menjadi daya tarik dari cagar budaya berarsitektur Jawa-Eropa tersebut.
Meski memiliki museum dan koleksi peninggalan zaman dulu, Pura Mangkunegaran bukanlah museum benda mati.
“Setiap Rabu dan Sabtu jam 10.00 sampai 12.00 WIB tetap ada kegiatan latihan tari dan karawitan. Sabtu khusus karawitan. Boleh dilihat wisatawan, yang paling penting jaga jarak,” ujar Joko.
Selanjutnya, Semakan Alquran yang diadakan dalam rangka menyambut pergantian Tahu Baru Islam pun masih dilakukan, meski tradisi Kirab Pusakadalem Satu Suro ditiadakan.
“Walau dari Pemerintah Kota dipersilahkan dengan protokol kesehatan, apa kami mampu dengan ribuan masyarakat yang datang?” ujar Joko.
Adapun, sebelum pandemi, Pura Mangkunegaran menyambut sekitar 3.000 pengunjung setiap bulannya.
Namun, saat dibuka kembali pada Juli 2020, total kunjungannya hanya 100 wisatawan saja.
Sementara itu, pada Agustus terjadi peningkatan yakni 326 kunjungan.
Joko memprediksikan bahwa kunjungan bulan September akan mengalami peningkatan.
Jam buka dan harga tiket masuk Pura Mangkunegaran
Pada pembukaan kembali Pura Mangkunegaran, pihak pengelola tidak membatasi jumlah kunjungannya.
Pura Mangkunegaran hanya membatasi jam kunjungan saja.
"Jika biasanya Pura Mangkunegaran dibuka mulai jam 08:00 sampai 15:00 WIB, sekarang jadi jam 08:00 sampai 13:00 WIB,” tutur Joko.
Pura Mangkunegaran buka setiap hari mulai pukul 08:00 hingga 13:00 WIB, kecuali hari libur nasional.