TRIBUNTRAVEL.COM - Pandemi virus corona (covid-19) telah membuat banyak rencana perjalanan dibatalkan.
Namun, hal itu tak menghentikan niat Macaire Everett, seorang bocah berusia 14 yang ingin membantu adiknya berkeliling melihat dunia.
Dilansir TribunTravel dari laman thenational.ae, Senin (7/9/2020), Everett telah menghabiskan beberapa bulan terkahir untuk menggambar berbagai landmark populer di dunia dengan menggunakan kapur.
Landmark-landmark tersebut ia gambar di jalan masuk rumahnya yang berlokasi di Liberty, Illinois.
• Viral di Medsos, Video Bocah di Bantul Terbang Terbawa Naik Layangan hingga Terjatuh
Everett pun mengunggah kreasinya itu dalam akun Intstagram pribadinya @macairemuse.
Dalam salah satu gambar, terlihat adiknya yang bernama Camden, 9, sedang berpose naik gondola melewati kanal-kanal di Venesia.
Kreasi Everett lainnya menunjukkan Menara Pisa di Italia, adiknya pun menirukan gaya layaknya para turis dengan berpose seakan-akan mendorong bangunan tersebut agar tampak tegak kembali.
Selama wawancara dengan Kelly Ripa dan Ryan Seacrest dalam acara TV Live With Kelly and Ryan, kaka-beradik itu menjelaskan bagaimana konsep seni kapur itu muncul.
"Itu karena kami merasa bosan," kata Everett.
"Kami benar-benar tidak memiliki apapun untuk dilakukan dan ini dimulai selama liburan musim semi, ketika kami tidak bisa bepergian karena pandemi," tambahnya.
Ia menambahkan bahwa ia sangat kecewa karena tidak bisa merayakan momen liburan musim semi.
"Jadi kami pergi ke luar rumah, mengambil kapur lalu mulai membuat seni kapur dan mempostingnya," ungkapnya.
Setelah mendapat dorongan dari teman dan tetangga, Everett menetapkan tujuan untuk membuat seni kapur baru setiap hari selama 100 hari.
Dia mengatakan baik dia atau adik laki-lakinya tidak pernah bepergian ke luar AS dan seni kapur terinspirasi oleh "semua tempat yang ingin kami kunjungi".
Meskipun 100 hari kini telah berlalu sejak memulai petualangan seni kapur, keduanya tetap melanjutkan proyek tersebut setelah didorong oleh pengikut Instagram yang terus bertambah.