TRIBUNTRAVEL.COM - Kabupaten Pacitan terkenal memiliki pantai yang sangat menakjubkan.
Salah satu yang cukup populer di kalangan wisatawan yakni Pantai Klayar.
Pantai yang disebut-sebut sebagai ikon Kabupaten Pacitan tersebut kini sudah dibuka untuk umum.
Pembukaan Pantai Klayar untuk wisatawan umum tersebut sudah dimulai pada Jumat (28/8/2020) lalu.
• Pesona Pantai Kesirat di Gunungkidul Yogyakarta, Nikmati Panorama Sunset Rasa Pantai Walakiri Sumba
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Pacitan Andi Faliandra mengatakan, kini wisatawan dari luar Pacitan sudah bisa berkunjung ke sana.
“Tapi masih dibatasi. Kendaraan yang digunakan hanya roda dua dan roda empat berkapasitas delapan orang. Di atas itu belum boleh. Itu saja syaratnya, selain patuhi protokol kesehatan,” kata dia kepada Kompas.com, Kamis (3/9/2020).
Adapun, protokol kesehatan yang harus dipatuhi selama berada di Pantai Klayar antara lain adalah wajib melalui prosedur pemeriksaan suhu tubuh dan memakai masker.
Selanjutnya, wisatawan harus menaati peraturan jaga jarak antar wisatawan dan mencuci tangan sebelum dan sesudah membeli tiket.
Lulus tahap simulasi
Sebelumnya, Pantai Klayar merupakan satu dari delapan tempat wisata di Pacitan yang melalui tahap simulasi pembukaan.
Tujuh tempat wisata lain yang masuk dalam tahap tersebut adalah Pantai Teleng Ria, Beiji Park, Pantai Pidakan, Pantai Watu Bale, Pantai Soge, Pantai Watu Karung, dan Pantai Pancer Door.
Dalam tahap simulasi tersebut, Pantai Klayar dibuka hanya untuk wisatawan lokal pada Senin (27/7/2020) untuk melihat kesiapan tempat wisata menyambut wisatawan umum.
Jika selama tahap simulasi tidak terjadi hal-hal yang sangat genting atau mendasar, misal menyebabkan wabah Covid-19 di sana atau tidak ada pelanggaran mendasar, tempat wisata akan memasuki tahap uji coba.
Pantai Klayar yang lolos tahap simulasi pun diizinkan untuk memasuki tahap uji coba, dan menyambut wisatawan nusantara (wisnus).
“Tahap uji coba akan kami evaluasi setiap akhir bulan. Batas kunjungan 2.500 per hari. Kalau sudah segitu, kami tutup sampai gelombang kelua,” imbuh Andi.