TRIBUNTRAVEL.COM - Sebuah pulau indah di brasil yaitu Fernando de Noronha mengumumkan kembali membuka pariwisatanya untuk orang asing.

Namun, ada persyaratan unik yaitu pernah terpapar Covid-19.

Fernando de Noronha juga ditutup pada akhir Maret setelah berbagai destinasi di Brasil ditutup.

Fernando de Noronha merupakan satu situs Warisan Dunia UNESCO dan pernah dikunjugi Charles Darwin pada tahun 1832.

• Wisata di Brasil Ini Akan Dibuka Lagi Tapi Hanya Buat Wisatawan yang Pernah Menderita Covid-19

Pengunjung akan diizinkan masuk ke Fernando de Noronha, 211 mil di lepas pantai timur laut Brasil, jika mereka dapat membuktikan bahwa mereka telah terinfeksi dan pulih.

Para pengunjung harus memberikan hasil tes PCR dan rapid test setidaknya 20 hari sebelum kedatangan.

 “Pada tahap pertama pembukaan kembali ini, hanya wisatawan yang telah terjangkit Covid dan telah pulih serta kebal terhadap penyakit yang akan diizinkan karena mereka tidak dapat
menularkannya, atau tertular lagi," kata Guilherme Rocha, selaku pejabat di tempat tersebut.

Tetapi beberapa ilmuwan berhati-hati agar tidak terlalu banyak membaca kasus itu dan Rocha mengklaim keputusan untuk membuka kembali didasarkan pada sains.

“Apa yang kami lihat adalah bahwa kasus infeksi ulang ini sangat jarang dan sangat bisa diperdebatkan. Ada keraguan,” ujarnya.

“Pemahaman saat ini adalah bahwa seseorang yang pernah menderita penyakit ini kebal. Jadi inilah protokol yang kami ikuti.”

Rocha mengatakan itu dikunjungi oleh sekitar 100.000 wisatawan setiap tahun, yang harus membayar pajak harian untuk mendukung upaya konservasi.

Tetapi negara kepulauan itu, yang satu-satunya pulau berpenghuni yang memiliki sekitar 3.500 penduduk tetap, tertutup bagi orang luar pada 21 Maret, ketika virus korona melanda Brasil.

Pada bulan April, penduduk pulau yang telah pergi ke daratan juga dilarang.

Penduduk setempat diizinkan kembali pada akhir Juni setelah kasus penularan Covid-19 diberantas

“Sejauh ini kami tidak mengalami kematian, justru karena kontrol yang diperkenalkan oleh pemerintah,” kata Rocha.