TRIBUNTRAVEL.COM - Ditutup selama kurang kebih 5 bulan akibat pandemi Covid-19, kawasan wisata Gunung Bromo kembali dibuka pada Jumat (28/8/2020).
Pembukaan kembali kawasan wisata Gunung Bromo ini diiringi dengan standar protokol kesehatan Covid-19.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa pun mewanti-wanti pengelola dan wisatawan Gunung Bromo untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
"Pengawasan ketat juga harus dilakukan agar tidak sampai ada klaster penularan di Bromo," tutur Gubernur Jawa Timur, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (29/8/2020).
Protokol kesehatan yang dimaksud Khofifah antara lain pengunjung harus memakai masker, mengenakan sarung tangan, tidak bergerombol dan harus melewati pengecekan suhu tubuh di setiap spot wisata.
• Pengunjung Bromo Wajib Membeli Tiket Online, Ini Caranya
Sementara, Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Sarif Hidayat mengatakan bahwa sarana protokol kesehatan telah disiapkan di seluruh kawasan Gunung Bromo.
"Prinsipnya di lapangan sudah siap," aku Sarif.
Bahkan, untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat, pihak pengelola Gunung Bromo pun memberlakukan sejumlah peraturan.
Di antaranya adalah sebelum berkunjung calon wisatawan Gunung Bromo diwajibkan membawa surat keterangan bebas infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).
Tak hanya itu, calon wisatawan juga diwajibkan untuk melakukan pemesanan tiket secara online atau daring.
TONTON JUGA:
Untuk kapasitas, pengunjung kawasan wisata Gunung Bromo dibatasi.
Kuota wisatawan Gunung Bromo dibatasi sejumlah 739 orang saja, atau 20 persen dari total kapasitas.
Jumlah tersebut didapat dari rincian berikut:
- Situs penanjakan kuotanya dibatasi menjadi 178 orang dari total kapasitas 892 orang.
Baca tanpa iklan