TRIBUNTRAVEL.COM - Sebagian besar remaja tidak suka dikirim ke sekolah asrama Katolik di Australia.
Bagi Keith Sapsford yang berusia 14 tahun, tidak ada pilihan selain melarikan diri setelah berada di sana beberapa minggu.
Mengambil tindakan spontan, remaja Australia itu menyelinap ke landasan pacu di Bandara Sydney - dan naik ke kompartemen (tempat penyimpanan) roda pesawat untuk mencari tumpangan ke Jepang.
Tak disangka, rencana untuk meninggalkan Australia dengan bersembunyi di roda pesawat terinspirasi oleh ayahnya sendiri.
TONTON JUGA
Hanya beberapa bulan sebelumnya, Charles Sapsford telah memperingatkan putranya tentang seorang bocah Spanyol yang meninggal setelah bersembunyi di bagian roda pesawat.
Namun pada Februari 1970, anaknya mengalami nasib serupa yang tragis.
Remaja itu yakin bahwa dia akan menghindari bahaya paparan ketinggian dengan tetap berada di dalam roda pesawat.
Tetapi secara tragis dia tidak menyadari bahwa kompartemen akan terbuka kembali ketika roda pesawat ditarik.
Tak lama setelah lepas landas, dia jatuh 200 kaki menuju kematiannya.
Dilansir TribunTravel dari laman allthatsinsteresting, berikut ini kisah Keith Sapsford, penumpang gelap berusia 14 tahun yang jatuh dari pesawat.
Lahir pada 1956, Keith Sapsford dibesarkan di Randwick, pinggiran kota Sydney di New South Wales.
Ayahnya, Charles Sapsford, adalah seorang dosen universitas teknik mesin dan industri.
Dia menggambarkan Keith sebagai anak yang penasaran yang selalu memiliki "dorongan untuk terus bergerak".
Keith Sapsford dan keluarganya sebenarnya baru saja melakukan perjalanan ke luar negeri.
Namun setelah mereka pulang ke Randwick, fakta serius bahwa petualangan mereka telah berakhir benar-benar mengejutkan Sapsford.
Sederhananya, dia gelisah di Australia.
Keluarga anak laki-laki itu bingung.
Pada akhirnya, diputuskan bahwa sekolah formal dapat membentuk perilaku remaja tersebut.