Gerakan Pakai Masker dipilih menjadi salah satu program karena memakai masker adalah sebuah upaya minimal yang harus dilakukan masyarakat untuk mencegah penularan virus COVID-19. Khususnya menyongsong masa pelonggaran PSBB, maupun ketika memasuki masa adaptasi kebiasaan baru.
“GPM adalah murni sebuah gerakan dari masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat yang terkena dampak krisis akibat pandemi COVID-19. Gerakan ini terbuka untuk siapapun dengan latar belakang apapun, indipenden, dan tidak berafiliasi dengan pihak manapun,” tambahnya lagi.
"Dengan membolehkan masyarakat melakukan aktivitas ekonomi, sosial dan budaya di luar rumah tetapi wajib pakai masker, akan membuat perekonomian dan kehidupan masyarakat bangkit kembali," terangnya.
GPM telah melakukan berbagai kegiatan sejak Juni lalu, diantaranya melakukan kegiatan kampanye publik, edukasi masyarakat dan sosialisasi program Gerakan Pakai Masker (yang mencakup juga Jaga Jarak dan Cuci Tangan) atau program sosial lainnya, baik dilakukan sendiri maupun dengan kerja- sama dengan pihak lain.
Program yang sudah dijalankan diantaranya: melakukan penyuluhan kepada para pedagang pasar di 9.200 pasar tradisional seluruh Indonesia. Dimulai di 277 pasar di kawasan Jabodetabek.
Diharapkan kolaborasi dengan Kemenparekraf/Baparekraf dapat membantu meningkatkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Tujan utama Gerakan Pakai Masker adalah mengurangi jumlah penularan COVID-19. Sebagai bonusnya kita dapat sekaligus melakukan 'rebranding’ Indonesia, khususnya agar persepsi bangsa lain terhadap Indonesia dalam penanganan pandemi membaik.
Indonesia akan menjadi negara pilihan pertama yang akan dikunjungi investor untuk melakukan transaksi bisnis. Indonesia akan menjadi negara pilihan pertama yang akan dikunjungi wisatawan asing," tandas Sigit.
“Jika hal itu terjadi, Indonesia akan menjadi negara pilihan yang akan dikunjungi investor untuk melakukan transaksi bisnis. Indonesia juga akan menjadi negara pilihan yang akan dikunjungi wisatawan asing," urainya lagi.
Dalam kegiatan di Berau, Kalimantan Timur, GPM nanti akan melibatkan Wilda Octaviana Situngkir, Puteri Indonesia Pariwisata tahun 2018 yang akan mensosialisasikan Gerakan Pakai Masker.
Wakil Ketua Komisi X Hetifah Sjaifudian berharap semangat yang dihasilkan dalam kolaborasi kegiatan ini benar-benar dapat mendorong budaya baru di masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan dengan baik.
"Kami memberikan apresiasi dan mendukung sepenuhnya kegiatan ini sebagai wujud sinergitas dan kepedulian pemerintah bersama-sama wakil rakyatnya dalam mendorong kesiapan destinasi dan masyarakat dalam memasuki masa adaptasi kebiasaan baru," kata Hetifah.
• Pariwisata Berkelanjutan Jadi Aspek Penting di Era New Normal, Ini Penjelasan Kemenparekraf
• Siapkan Transportasi untuk Tenaga Medis, Kemenparekraf Gandeng Grab Indonesia
• Diprediksi Bakal Ada Perubahan Tren Wisata Dunia Pasca Covid-19, Ini Kata Kemenparekraf
• Pasca COVID-19, Kemenparekraf Ajak Penyelenggara Event Siapkan Kegiatan Wisata
• Bantu Tenaga Medis, Kemenparekraf Gandeng RedDoorz Siapkan Akomodasi Tambahan
(TribunTravel.com/Arif Setyabudi)