TRIBUNTRAVEL.COM - Berada dalam penerbangan jarak jauh kerap kali dimanfaatkan penumpang untuk istirahat atau tidur sebelum pesawat tiba di tempat tujuan.
Untuk mendapatkan posisi nyaman ketika tidur di pesawat, sebagian penumpang memilih merebahkan kursinya agar lebih mudah terlelap saat berbaring.
Namun, seorang pramugari menyarankan agar tidak melakukan hal demikian.
Pramugari yang tidak menyebutkan namanya ini mengungkapkan alasan kursi pesawat tetap dibiarkan tegak.
Menurut yang diwartakan dalam express.co.uk, Senin (24/8/2020), alasan tersebut tidak jauh dari masalah keamanan penumpang selama penerbangan..
Federal Aviation Administration (FAA) menetapkan sebuah aturan kursi pesawat dibiarkan selalu tegak karena dua alasan.
• Seorang Mantan Pramugari Tunjukkan Barang yang Sebaiknya Tidak Disentuh saat di Pesawat
Pertama, memudahkan evakuasi pesawat jika terjadi keadaan darurat jika kursinya tegak.
Memang bukan rahasia lagi kalau kabin pesawat memiliki ruang kaki sempit di bagian tempat duduk.
Alasan kedua adalah kursi yang tegak dapat membantu membatasi cedera di pesawat ketika sedang dalam keadaan darurat.
Aturan ini berlaku untuk tirai jendela dan sandaran tangan.
Namun peraturan tersebut hanya berlaku selama pesawat lepas landas dan mendarat saja karena kedua momen itu termasuk momen penting ketika penerbangan.
Membiarkan kursi pesawat tetap tegak saat lepas landas dan mendarat juga mampu mengurangi risiko wajah atau tubuh penumpang menabrak sandaran kursi di depannya.
Bahkan banyak yang menyarankan untuk menjaga kursi pesawat tetap tegak selama penerbangan dan membawa bantak serta selimut agar tidur lebih nyaman.
Alasannya karena turbulensi dapat menyebabkan penumpang bergerak di sekitar kursi, lalu ketika kursi direbahkan bisa menimbulkan kemungkinan kepala penumpang terbentur.
Risiko selain cedera kepala, jika kursi disandarkan tentu mengganggu penumpang di belakangnya.
Baca tanpa iklan