Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Kenapa Orang Jepang Tidak Suka Makan Tempura Bersama dengan Semangka?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tempura dan semangka

TRIBUNTRAVEL.COM - Ada beragam kuliner lezat yang harus dicoba saat liburan, namun semua tentu ada aturannya.

Khususnya bagi masyarakat Jepang, mereka punya tradisi tidak boleh sembarangan membuat kombinasi makanan.

Ialah kuiawase atau kombinasi makanan baik dan buruk yang menjadi pedoman dalam menyantap makanan oleh masyarakat Jepang.

Kuiawase bukan karena hasil dari penelitian medis atau ilmiah.

Ada beberapa makanan tidak boleh dikombinasikan karena dianggap terlalu mewah dan pemborosan, misalnya jamur matsutake dan kepiting mahal dari Hokkaido.

Alasan lain kombinasi makanan bisa jadi buruk juga karena suhunya, misalnya makanan panas dan dingin.

Dikutip TribunTravel dari laman JapanToday, Teori Makanan China pada dasarnya menyatakan makanan dan obat-obatan adalah sama, dan kombinasi makanan panas dan dingin dapat mempengaruhi kesehatan.

Teori ini dibawa ke Jepang dan diadopsi, sehingga orang Jepang memandang penting kombinasi hidangan.

Secara ilmiah teori ini memang belum terbukti, tetapi ada banyak fakta yang mendukungnya.

Tempura, kudapan asin gurih dari Jepang (buzzle.com)

Makanan panas mengacu pada apa pun yang pedas atau pahit, dimasak dengan api besar, berwarna merah, oranye, kuning atau memiliki jumlah kalori tinggi.

Misalnya daging merah, gorengan, alkohol, dan paprika merah.

Sebaliknya, makanan dingin identik dengan makanan ringan atau asam, dimasak dengan api kecil atau tanpa api, berwarna pucat (putih, hijau, biru) dan memiliki jumlah kalori rendah.

Misalnya sayuran hijau, tahu, yogurt, dan sebagainya.

Makanan panas sebaiknya dihindari pada musim panas karena terlalu banyak memanaskan tubuh dan itu bisa membuat seseorang jatuh sakit.

Sedangkan makanan dingin sebaiknya dihindari di musim dingin karena terlalu mendinginkan tubuh.

Halaman
12