Sampai saat ini, pembuatan roti di toko roti Tan Keng Chu masih menggunakan penggiling adonan dan oven dari zaman Belanda
Jika rusak, penggiling itu diperbaiki dan digunakan lagi, dan tidak membeli yang baru.
Jadi, alat-alat pembuat roti di sana memang dipertahankan sejak zaman dulu.
Bahkan, proses pembuatan roti di sana tidak berubah, masih sama seperti pembuatan roti Tan Keng Chu tahun 1926.
Mula-mula, ada proses penggilingan dengan mesin, kemudian roti didiamkan hingga mengembang dan ditekan untuk mengeluarkan udara dari dalam adonan.
Adonan roti kemudian diberi isian seperti cokelat, ayam, dan nanas, lalu dimasukkan dalam oven.
Sejak dulu, roti yang paling digemari pelanggan adalah roti manis yang diberi taburan gula pasir di atasnya.
Bahan pembuatan roti manis itu hanya terigu, mentega, dan gula.
Bahkan gulanya hanya 15 persen dari seluruh adonan.
Namun semakin berkembangnya zaman juga membuat menu roti Tan Keng Chu bertambah.
Sekarang di sana juga ada roti pizza, mac and cheese, zuppa soup, dan yang lainnya.
Yang jelas, di sana rotinya harganya murah, ukurannya besar, dan rasanya enak.
Pantas saja tentara Belanda juga menyukai roti tawar Tan Keng Chu.
Wah, kalau liburan ke Cianjur, jangan lupa icip roti dari toko roti legendaris ini ya.
• Fakta Unik Rojo-ne, Fenomena Orang Tidur di Tengah Jalan yang Buat Polisi Jepang Kewalahan
• Sejarah Sarden di Indonesia, Makanan Kaleng yang Jadi Lauk Sahur saat Penyusunan Teks Proklamasi
• 3 Minuman Boba Populer di Bogor, Cobain Okinawa Brown Sugar Big Boba di Kokumi
• 7 Kuliner Enak di Surabaya untuk Sarapan, Coba Nasi Empal Pengampon dengan Beragam Pilihan Lauk
Artikel ini telah tayang di Bobo.Grid.Id dengan judul Di Jawa Barat, Tentara Belanda Zaman Kolonial Mengonsumsi Roti Tan Keng Chu
Baca tanpa iklan