Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Kemerdekaan Indonesia

Monumen Jenderal Sudirman, Jejak Perjuangan Sang Jenderal Besar di Pacitan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Monumen Jenderal Sudirman di Pacitan

TRIBUNTRAVEL.COM - Bila kamu sedang liburan ke Pacitan, ada satu monumen yang menjadi perhatian yakni Monumen Jenderal Sudirman.

Monumen Jenderal Sudirman terletak di Desa Pakis Baru, sebuah tempat di Pacitan yang pernah menjadi markas dari Jenderal Sudirman dan pasukannya pada 1 April hingga 7 Juli 1949.

Monumen ini pun dibangun dan diresmikan oleh Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono pada 15 Desember 2008 untuk mengenang Jenderal Besar Sudirman.

Di tempat ini kamu bisa menemukan patung  jenderal Sudirman setinggi hingga 8 meter.

Untuk menuju patung raksasa ini kamu harus menaiki 70 anak tangga yang dibagi menjadi tiga bagian, anak tangga pertama berjumlah 45, kedua berjumlah 8 dan ketiga berjumlah 17.

Anak tangga tersebut bila disatukan membentuk pola 17-8-45 lambang dari tanggal kemerdekaan Indonesia.

Di sekitar patung raksaa Jenderal Sudirman tersebut tampak lapangan yang sangat luas dan dikelilingi oleh bangunan berbentuk persegi.

Sementara itu, di setiap dinding bangunan tersebut terdapat relief yang terbuat dari tembaga yang menggambarkan kisah hidup dari Jenderal Sudirman.

Ada total hingga 38 relief di sini, bila kamu ingin melihat semua kisah dalam relief tersebut, kamu perlu berjalan kaki mengelilingi lapangan yang luas tersebut.

Perjalanan hidup Jenderal Sudirman yang kamu bisa kamu saksikan melalui relief tersebut dimulai sejak kelahirannya, waktu dia kecil hingga wafat di Magelang.

Terlihat juga gambaran Jenderal Sudirman ketika dirinya belajar mengaji, mengikuti kepanduan, bergabung dalam anggota PETA (Pembela Tanah Air pada zaman Jepang).

TONTON JUGA

Hingga perjuangan gerilyanya yang terkenal.

Berkunjung ke Monumen Jenderal Sudirman pada sore hari kamu akan bertemu dan banyak warga sekitar yang menikmati suasana di tempat ini.

Suasana yang ditawarkan di Monumen Jenderal Sudirman ini sangatlah tenang dengan semilir angin perbukitan di Pacitan yang berhembus.

Halaman
12