Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

7 Fakta Rengasdengklok, Tempat 'Disembunyikannya' Soekarno-Hatta oleh Golongan Muda

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rengasdengklok

TRIBUNTRAVEL.COM - Perkumpulan golongan muda yang terdiri atas Soekarni, Wikana, Aidit, dan Chaerul Saleh, membawa Soekarno dan Mohammad Hatta ke Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat pada 16 Agustus 1945 pukul 03.00 WIB.

Mereka 'menculik' Soekarno dan Hatta tak lain untuk mendesak keduanya agar mempercepat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanpa melalui Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

Padahal, Soekarno, Hatta, serta tokoh-tokoh lainnya berencana melaksanakan proklamasi melalui PPKI.

Golongan muda menganggap PPKI sebagai badan buatan Jepang, sehingga tidak ingin melakukan Proklamasi melalui PPKI.

Sejarah Panjat Pinang, Lomba Kemerdekaan Indonesia yang Kini Mulai Tiada

Golongan muda (brainly.co.id)

Akhirnya terjadilah peristiwa 'penculikan' Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok, yang kemudian dikenal dengan nama Peristiwa Rengasdengklok.

Di Rengasdengklok, Soekarno dan Hatta disembunyikan ke rumah seorang Tionghoa bernama Djiaw Kie Siong, yang berdekatan dengan markas Tentara Sukarela Pembela Tanah Air (PETA).

Untuk mengenang sejarah Peristiwa Rengasdengklok sekaligus memperingati HUT ke-75 RI, TribunTravel telah merangkum 7 fakta Rengasdengklok.

1. Rengasdengklok jauh dari Jakarta

Bukan tanpa alasan Rengasdengklok yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat, dipilih oleh golongan muda.

Berjarak sekitar 81 kilometer dari Jakarta, Rengasdengklok dianggap sebagai tempat yang aman untuk menyusun rencana kemerdekaan.

Tak heran, karena memang Rengasdengklok jauh dari jangkauan pengawasan tentara Jepang, yang saat itu sudah mengetahui adanya rencana yang akan dilakukan Indonesia.

Peta Rengasdengklok (Net)

2. Lokasinya jauh dari jalan utama

Peristiwa Rengasdengklok terjadi di sebuah rumah di Kampung Bojong, Rengasdengklok Utara, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Tempat tersebut berjarak sekitar 15 kilometer dari jalan utama, yang merupakan bagian dari Jalan Pantura.

Sehingga jika tentara Jepang datang, anggota PETA bisa menghadangnya.

Halaman
123