Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Sejarah Gedung Joang 45, dari Hotel Mewah hingga Tempat Menyusun Rencana Penculikan Bung Karno

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gedung Joang 45 Menteng, Jakarta Pusat

TRIBUNTRAVEL.COM - Membahas sejarah Kemerdekaan Indonesia, tentu tak luput dari peran Gedung Joang 45.

Pasalnya, Gedung Joang 45 menjadi tempat untuk merancang aksi kemerdekaan.

Dari gedung tersebut lahir gagasan menculik Bung Karno dan Hatta ke Rengasdengklok.

Sebelum kini menjadi museum, gedung itu telah melewati berbagai peristiwa penting sejak zaman penjajahan.

Menilik Bekas Rumah Jenderal Sudirman yang Kini Jadi Museum Sasmitaloka

Bermula sebagai hotel dan asrama Pada tahun 1938, Kota Batavia berkembang semakin pesat.

Gedung yang kini menjadi Gedung Joang 45 pada masa itu merupakan sebuah hotel bernama Hotel Schomper.

Hotel Schomper didirikan oleh seorang perempuan Belanda untuk para pedagang asing yang datang ke Batavia.

Hotel ini menjadi bangunan termegah di Jalan Menteng 31 pada masa itu.

Memasuki tahun 1942, ketika masa pendudukan Jepang, hotel ini dialihfungsikan menjadi asrama Angkatan Baru Indonesia.

Asrama tersebut berfungsi sebagai pusat pendidikan politik bagi para pemuda.

Tokoh Pergerakan Nasional seperti Soekarno, Mohammad Hatta, Mohammad Yamin, dan lain sebagainya menjadi pengajar di sana.

Pada Maret 1943, berdiri sebuah organisasi bernama Pusat Tenaga Rakyat (PUTERA).

Gedung Menteng 31 menjadi markas organisasi tersebut.

Namun, para pemuda masih diperbolehkan untuk melakukan kegiatan di gedung ini atas permintaan pengurus Angkatan Baru Indonesia.

Tahun 1944, PUTERA dibubarkan dan digantikan oleh organisasi baru Jawa Hokokai (Kebangkitan Rakyat Jawa).

Halaman
12