TRIBUNTRAVEL.COM - Satu kuliner di kota Solo yang wajib dicoba adalah sate kere.
Sate kere adalah kuliner tradisional khas Solo yang banyak digemari.
Sate kere wajib dicoba saat liburan ke kota Solo.
Rasanya sayang jika mampir ke Solo, Jawa Tengah, tidak menyantap sate kere.
• 8 Tempat Kulineran Favorit Jokowi di Solo, Mulai dari Sate Kere Bu Tugiyem hingga Soto Gading
Sebab penjual sate kere terbilang sulit ditemui selain di Solo.
Pada dasarnya sate kere adalah sate dengan bahan dasar jeroan sapi seperti kikil, jantung, usus, hati sapi, dan tempe gambus yang dibakar lalu disiram dengan bumbu kacang.
Namun di balik kelezatannya, sate kere tak sebatas makanan tradisional.
Ada cerita perjuangan masyarakat Solo dari sejarah terciptanya sate kere.
1. Bukti kreatifvitas "wong cilik"
Dari namanya "kere" berarti miskin atau tidak punya uang. Sebutan itu sering digunakan masyarakat Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Arti "kere"mengambarkan apa sebenarnya isi sate tersebut. Bahan yang digunakan adalah tempe gembus yang terbuat dari ampas pembuatan tahu dan jeroan.
Pada maza penjajahan, daging adalah makanan yang sangat mewah hanya bisa disantap oleh bangsa kolonial dan para priayi.
Masyarakat pribumi yang ingin makan sate menciptakan sajian sederhana dari bahan pangan yang mereka punya.
Jeroan sapi dipilih, karena bagi bangsa kolonial dan para priayi dianggap limbah pangan.
2. Bumbu sate kere
Baca tanpa iklan