TRIBUNTRAVEL.COM -Pandemi Covid-19 benar-benar merubah industri penerbangan internasional.

Banyak maskapai harus merugi karena perjalanan udara dihentikan.

Beberapa negara juga memberlakukan peraturan ketat untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Dengan berubahnya aturan di dunia penerbangan, pandemi Covid-19 merubah daftar bandara tersibuk di dunia.

Satu bandara di Amerika Serikat menjadi bandara tersibuk di dunia.

• Menilik Fasilitas Bandara Qingdao Jiaodong di China yang Desainnya Mirip Bintang Laut

Bandara Dallas-Fort Worth di Texas telah melayani banyak penerbangan dibandingkan bandara lain di dunia.

Meskipun jadi yang tersibuk, layanan penerbangan di Bandara Dallas-Fort Worth Texas mengalami penurunan akibat Covid-19.

Bandara Dallas-Fort Worth di Texas memiliki lebih dari 12.000 penerbangan pada bulan Mei atau kurang dari setengah jadwalnya dibandingkan dengan Februari 2020.

Namun jumlah tersebut jauh lebih tinggi daripada bandara lain di AS dan di negara-negara di seluruh dunia yang memberlakukan pembatasan perjalanan.

American Airlines, salah satu perusahaan penerbangan terbesar di dunia, berbasis di Fort Worth dan mengoperasikan sebagian besar penerbangan dari bandara.

Permintaan yang rendah menyebabkan berkurangnya jumlah penerbangan, tetapi itu juga berarti bahwa beberapa rute kota-kota dibatalkan dan penumpang terpaksa dialihkan melalui bandara seperti Bandara Dallas-Fort Worth (DFW).

"Ada satu hal yang dapat kami katakan tanpa keraguan adalah bahwa keluar dari ini, DFW dan Charlotte akan tetap menjadi dua dari tiga hub terbesar di dunia," kata CEO American Airlines Doug Parker seperti dikutip dari Lonely Planet.

Bandara tersibuk di dunia dapat diukur dengan beberapa cara berbeda, seperti dengan jumlah penumpang dan jumlah penerbangan.

Daftar bandara tersibuk di seluruh dunia biasanya mencakup bandara di Atlanta, Beijing, Dubai, Tokyo, Chicago, dan London.

Meskipun jumlah kasus COVID-19 terus meningkat di Amerika Serikat, maskapai penerbangan perlahan-lahan mengubah jadwal mereka kembali normal, terutama setelah pemerintah mencabut peringatan "jangan bepergian" globalnya minggu lalu.