Erupsi hanya berlangsung singkat, tidak diikuti oleh kenaikan kegempaan dan perubahan visual yang mengarah pada rangkaian erupsi yang lebih besar.
Namun demikian, mengingat sifat dan karakter erupsi Gunung Sinabung, saat ini potensi erupsi eksplosif masih ada, bersamaan dengan kejadian awan panas letusan.
Saat ini potensi ancaman bahaya berupa hujan abu lebat di sekitar puncak Gunung Sinabung.
Material abu dapat terbawa ke daerah yang lebih jauh dari puncak, tergantung arah dan kecepatan angin.
Hingga kini, disimpulkan bahwa tidak teramati adanya gejala perubahan sifat erupsi ataupun peningkatan potensi ancaman bahaya.
Sebaran material erupsi tanggal 8 Agustus 2020 masih pada radius Kawasan Rawan Bencana yang direkomendasikan dan tingkat aktivitas Gunung Sinabung masih tetap di Level III (Siaga).
Rekomendasi
Berdasarkan keterangan resmi dari KESDM, Badan Geologi, dan PVMBG Pos Pengamatan Gunungapi Sinabung, Sabtu (8/8/20200, berikut adalah sejumlah rekomendasi yang disampaikan:
- Masyarakat dan pengunjung agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak Gunung Sinabung, serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara.
- Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik dan mengamankan sarana air bersih, serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.
- Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.
• Pesawat Air India Express dari Dubai Jatuh di Kerala saat Hendak Mendarat di Tengah Hujan Deras
• Rekomendasi 7 Gunung Tertinggi di Indonesia yang Cocok Didaki Untuk Rayakan Kemerdekaan Indonesia
• Langgar Protokol Kesehatan, Savana Propok Gunung Rinjani Ditutup Sementara
• Pertama Kali Terjadi, Fenomena Embun Es Juga Muncul di Gunung Sindoro
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Gunung Sinabung Kembali Erupsi, Tinggi Kolom Mencapai 2.000 Meter dari Puncak