TRIBUNTRAVEL.COM - Masjid Istiqlal merupakan bangunan populer di Jakarta yang menjadi kebanggaan umat islam di Indonesia.
Selain digunakan sebagai aktivitas ibadah umat Islam, masjid ini juga digunakan sebagai kantor berbagai organisasi Islam di Indonesia, aktivitas sosial, dan kegiatan umum.
Masjid yang berlokasi di Jalan Taman Wijaya Kusuma, Pasar Baru ini juga menjadi satu daya tarik wisata yang terkenal di Jakarta.
Pembangunan Masjid Istiqlal telah dimulai sejak masa Presiden Pertama RI Soekarno, sekitar tahun 1950-an.
Laman Sistem Informasi Masjid Kementerian Agama menyebutkan, pada 7 Desember 1954, dibentuk Pengurus Harian Yayasan Masjid Istiqlal dengan Ketua Umum H Anwar Tjokroaminoto.
• Sejarah Masjid Al Bidya, Masjid Tertua di Uni Emirat Arab yang Ada Sejak 1440-an
Pembentukan yayasan merupakan kesepakatan kurang lebih 200 ulama dan tokoh Islam dari seluruh Jakarta. Mereka berkumpul dalam pertemuan yang dipimpin seorang tokoh Masyumi, KH Taufiqurrahman.
Rencana pembangunan pun semakin matang dengan diadakan sayembara desain Masjid Istiqlal yang diadakan tahun 1955.
Proses sayembara diketuai Mr. Assaat, seorang yang pernah menjabat Presiden Negara Bagian RI saat Ibu Kota berkedudukan di Yogyakarta dan ketua panitia pembangunan Masjid Syuhada di Jakarta, sedangkan dewan juri diketuai oleh Presiden Soekarno.
Pengumuman sayembara disebarluaskan melalui surat kabar pada 22 Februari 1955 dengan judul "Sayembara Rencana Gambar Masjid Istiqlal".
Dari berbagai karya yang masuk dalam sayembara, terpilihlah desai hasil karya tangan asitek bernama Frederich Silaban.
Frederich dinyatakan menang dengan desain karyanya yang menggunakan sandi "Ketuhanan".
Desain buatan seorang pemeluk Kristen Protestan itu berhasil mengungguli karya-karya lain yang mengikuti sayembara.
Meski menang, karya Frederich tak langsung direalisasikan untuk membangun Masjid Istiqlal.
Presiden Soekarno, sebagai ketua dewan juri, meminta Frederich untuk menyempurnakan desainnya.
Tak langsung dibangun