TRIBUNTRAVEL.COM - Berbicara mengenai kota-kota di Bumi tak ada habisnya, masing-masing memiliki julukan yang melekat.
Seperti Port Royal di Jamaika yang terkenal dengan julukan 'Kota Paling Jahat di Bumi' pada abad ke-17.
Julukan ini tidak terlepas dari sejarah kota tersebut, yang mana ada populasi masyarakat dan perompak yang 'haus darah'.
Port Royal sendiri dikenal juga sebagai rumah bagi Bajak Laut Karibia.
• Terjebak Selama 1 Jam di Ketinggian 46 Meter, Penumpang Roller Coaster Ini Berhasil Diselamatkan
Dilansir dari laman The Mirror, Senin (3/8/2020), kota ini ramai dengan perompak dan pedagang yang mencari pekerja seks dan rum pada abad ke 17.
Port Royal Jamaika menjadi surga bagi perilaku tidak bermoral dengan satu dari setiap empat bangunan dijadikan bar atau rumah bordil.
Hanya berjarak enam mil ke laut dari Pelabuhan Kingston, kota ini berhasil menarik tokoh-tokoh terkenal seperti Henry Morgan.
Port Royal Jamaika juga menjadi pos perdagangan paling penting bagi para budak di Dunia Baru, terutama bagi orang Inggris setelah invasi Jamaika pada 1655.
Kejahatan di Port Royal lenyap pada 1692 setelah gempa bumi dan tsunami menyapu bersih wilayah ini.
Dua pertiga kota Port Royal pun tenggelam di bawah pelabuhan dalam hitungan menit.
Bencana alam yang menyapu habis wilayah Port Royal telah menewaskan sekitar 2.000 orang dan 3.000 orang lebih meninggal karena cedera dan penyakit tak lama setelah bencana terjadi.
Tonton juga:
Tak sampai di situ, pada 1703 bencana kembali melanda Port Royal.
Ketika kebakaran hebat terjadi di sebuah gudang dan membuat seluruh kota menjadi abu.
Dan Sekarang, Port Royal berubah menjadi desa nelayan kecil dengan sejarah rumah bagi bajak laut asli Karibia yang menarik pengunjung.