Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

17 Kuliner Khas Idul Adha dari Berbagai Daerah di Indonesia

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sate Maranggi, salah satu kuliner khas Purwakarta, Jawa Barat.

Bedanya, kue delapan jam dimasak dengan cara dikukus selama delapan jam. Teksturnya pun berbeda. Kue maksuba lebih renyah daripada kue basah lainnnya karena dipanggang selapis demi selapis.

6. Lampung; Sekubal

Masyarakat Lampung biasa menyantap sekubal ini khusus di hari perayaan seperti Lebaran, Idul Adha, dan acara adat lainnya.

Sekilas, sajian ini mirip lontong nasi yang dibungkus daun atau lemang khas Sumatera Barat. Keduanya memang dibuat dari bahan dasar yang sama yakni ketan dan santan kelapa, tapi berbeda cara pengolahannya.

Sekubal bisa dimakan sebagai sajian manis atau pun gurih. Tergantung dengan makanan pendampingnya.

Jika mau manis, bisa disantap dengan tapai ketan. Jika ingin rasa gurih, biasanya disantap dengan lauk rendang, gulai, atau sambal.

7. Banten; Rabeg

Cita rasa masakan timur bercampur dengan kecap lokal jadi cita rasa khas dari rabeg ini.

Biasanya rabeg dibuat dengan daging dan jeroan kambing yang dimasak dengan bumbu berupa tomat, garam, merica bubuk, gula merah, kayu manis, pala, dan kecap manis.

Konon kabarnya, hidangan ini berawal dari hidangan khas Kesultanan Banten. Saat itu sultan mencicipi masakan serupa di Timur Tengah dan ketika pulang ke Banten, terciptalah rabeg.

8. Jawa Barat; Sate Maranggi

Sate maranggi khas Purwakarta, Jawa Barat ini bisa jadi alternatif olahan daging sapi.

Bukan sate biasa, sate maranggi punya cita rasa manis dan gurih yang khas dari marinasi yang digunakan sebelum daging dibakar.

Rendaman bumbu tersebut terdiri dari jahe, ketumbar, lengkuas, kunyit, cuka, gula merah, dan kecap manis. Kamu tak perlu menggunakan bumbu kacang atau kecap tambahan untuk menikmatinya karena sudah kaya rasa.

9. DKI Jakarta; Gorengan Kambing

Halaman
1234