Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Lezatnya Bakmi Gang Kelinci, Kuliner Legendaris di Jakarta yang Ada Sejak 1957

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bakmi gang Kelinci di dekat Pasar Baru, Jakarta

Barisan kursi sudah ditempatkan sesuai jarak aman. Selepas memesan, pengunjung harus duduk menunggu di barisan kursi yang masih kosong.

Selayang pandang, kebanyakan pengemudi ojek daring yang duduk di sana.

Ini lah dampak pandemi. Restoran tetap buka meski dengan suasana yang berbeda.

Bakmi Pangsit

Saya memesan semangkuk bakmi spesial AK, seporsi pangsit goreng dan botol mineral.

Di daftar menu, tidak tersedia bakmi pangsit goreng atau rebus dan bakmi bakso. Makanan pendamping itu harus dipesan terpisah.

Pelayan yang datang juga dilengkapi dengan alat pelindung wajah (face shield) ketika melayani kita.

Selepas memesan makanan, pelayan langsung menyebutkan jumlah harga pesanan. Layaknya konsep restoran cepat saji, kita diharuskan untuk membayar terlebih dahulu.

Bedanya, tidak perlu mengantre di etalase makanan dan membawa sendiri ke meja makan.

Di sini kita lebih dulu duduk dan tinggal menunggu pesanan datang di meja makan.

Hanya beberapa saat menunggu, pesanan saya sudah tersaji di atas meja.

Dalam semangkuk bakmi spesial AK, terdiri dari dua jenis potongan ayam asin dan manis, sawi, jamur dan taburan daun bawang.

Dua pangsit goreng dan semangkuk kecil kuah berisi tongcay menjadi teman pendamping menyantap bakmi.

Kala menyantapnya, tekstur mie terasa kenyal dan tidak lembek. Potongan daging ayamnya cukup besar sehingga rasa dagingnya terasa di mulut.

Di sela menyantap mie, sesekali menyeruput kuah kaldu yang bertabur potongan kecil tongcay. Nikmat.

Halaman
123