Jika dibandingkan dengan pesawat terbang, kereta api tidak hanya menghasilkan lebih sedikit emisi, tetapi emisi itu tidak dilepaskan langsung ke atmosfer yang tentunya sangat berbahaya.
Perjalanan udara, terutama penerbangan "jarak pendek" kurang dari 480 kilometer, menghasilkan emisi karbon terbanyak dibanding opsi angkutan umum apapun karena konsumsi bahan bakar yang tinggi selama lepas landas dan mendarat.
Saat ini, beberapa kereta api menggunakan energi yang telah diperbarui, seperti matahari atau angin yang mengimbangi jejak karbon.
Belanda bahkan menggunakan energi hijau untuk menyalakan kereta api.
4. Bisa mengunjungi ke daerah yang jarang dikunjungi
Pemerintah dan para pebisnis membangun bandara di lokasi yang strategis secara komersial dan ekonomis.
Secara umum kamu tidak akan menemukan bandara di kota-kota kecil.
Di sisi lain, kereta api memungkinkan untuk mengunjungi kota-kota kecil ini.
Tentu saja, ada bonus tambahan dari mengunjungi kota-kota kecil ini, kamu akan mendapat pemandangan yang lebih menakjubkan.
Misal di Swiss, kamu bisa mampir ke Luzern.
Berada di tengah-tengah pegunungan yang tertutup salju, Luzern adalah kota yang sudah ada sejak abad pertengahan.
Sementara jika ke Jerman, kamu bisa mengunjungi Weimar, kota yang memiliki begitu banyak situs yang terdaftar di UNESCO.
5. Lebih bebas
Ingin membawa tiga liter air? Tidak masalah.
Selain itu, tidak ada tanda sabuk pengaman atau turbulensi yang membatasi ruang gerakmu.