Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Jelajah Museum Ganesya di Malang, Ada Boneka Santet hingga Peninggalan Majapahit

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Koleksi boneka santet di Museum Ganesya, Kota Malang

TRIBUNTRAVEL.COM - Koleksi di Museum Ganesya menjadi satu bukti kejayaan kerajaan masa lalu, serta seni dan kebudayaan yang mengiringinya.

Di museum Ganesya, sejumlah bukti sejarah tentang kejayaan dan kekayaan Nusantara dipamerkan.

Museum Ganesya berada di Hawai Water Park, Jalan Graha Kencana Utara V, Malang, Jawa Timur.

Museum Ganesya menjadi satu atraksi wisata di komplek Hawai Water Park.

TONTON JUGA

Museum itu baru dibuka pada pertengahan 2019.

Di dalam ruangan tersebut terdapat banyak peninggalan sejarah Kerajaan Majapahit yang berjaya pada abad ke-14 masehi.

Ada miniatur candi, genteng, saung dan rumah penduduk yang terbuat dari tanah liat.

Koleksi pataka di Museum Ganesya, Kota Malang, Selasa (14/1/2020)(KOMPAS.com/ANDI HARTIK)

Selain itu juga ada banaspati, hiasan berupa wajah raksasa yang mengerikan yang ditempatkan di atas pintu atau relung arca miniatur candi.

Ada juga guci dan anglo.

Di ruangan yang berbeda, terdapat replika pataka (bendara atau panji) dan pusaka yang digunakan oleh Kerajaan Singosari dan Majapahit.

Pataka merupakan bendera atau panji militer yang digunakan dalam peperangan untuk memberitahukan titik berkumpul kepada anggota pasukan sekaligus menandai lokasi panglima perang.

Pataka menjadi unsur penting dalam sebuah kerajaan karena menjadi tanda kebesaran sekaligus legitimasi jabatan seseorang, selain fungsinya di medan perang.

Koleksi boneka santet di Museum Ganesya, Kota Malang, Selasa (14/1/2020)(KOMPAS.com/ANDI HARTIK)

Meski replika, empat pataka dan lima pusaka Kerajaan Singosari dan Majapahit itu dibuat persis dengan aslinya. Bahan yang digunakan juga sama, yakni perunggu.

“Pataka ini benda aslinya ada di Amerika Serikat,” jelas Tri.

Selain benda-benda sejarah, museum itu juga menyimpan benda-benda mistis yang berkembang di tengah masyarakat terdahulu. Termasuk jenglot dan boneka santet.

Halaman
12