Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Para Ahli Ungkap Mumi Anak yang Ditemukan di Makam Mesir Kuno Bukan Manusia

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mumi anak yang ditemukan di makam Mesir kuno bukan manusia

TRIBUNTRAVEL.COM - Mumi anak yang ditemukan di sebuah makam Mesir kuno ternyata bukan manusia, ungkap para ahli.

Mumi berusia 3.000 tahun adalah satu dari dua yang dikirim untuk CT scan di sebuah rumah sakit di Haifa, Israel.

Kedua sarkofagus itu telah menjadi bagian dari museum maritim kota itu, tetapi staf meragukan keaslian mumi itu.

"Saya benar-benar bertanya-tanya apakah itu anak kecil karena terlihat seperti manusia kecil," kata Marcia Javitt, direktur pencitraan medis di rumah sakit Rambam.

TONTON JUGA

Dilansir TribunTravel dari laman thesun.co.uk, mumi misterius yang tampak seperti anak-anak itu sebenarnya terbuat dari bahan tumbuhan, yang seharusnya mewakili Osiris - penguasa Mesir kuno dari dunia bawah dan Dewa Orang Mati.

"Itu yang dikenal sebagai mumi gandum atau mumi jagung," kata Ron Hillel, pendaftar di Museum Haifa.

"Ini mengandung lumpur dan biji-bijian dan berbentuk seperti mumi," katanya.

"Mumi gandum adalah simbol dari dewa Osiris."

Mumi berusia 3.000 tahun adalah satu dari dua yang dikirim untuk CT scan di rumah sakit (Pen News)

Sarkofagus lainnya berisi mumi burung, kemungkinan besar elang.

Elang terkait erat dengan Horus - dewa kerajaan dan langit.

Keadaan di mana mumi awalnya ditemukan tetap tidak jelas.

Mungkin saja mereka dimakamkan di sebuah makam, bahkan berpotensi menjadi makam Firaun, sebagai persembahan kepada para dewa atas nama orang mati.

Mumi misterius yang tampak seperti anak-anak itu mewakili Osiris, Dewa Orang Mati (Pen News)

Artefak dan hewan tertentu akan ditempatkan dengan sisa-sisa mumi setiap kali makam dibuat untuk manusia.

Orang Mesir kuno dilaporkan membuat mumi burung, kucing, buaya dan ikan.

"Burung-burung di Mesir kuno memiliki peran yang sangat penting karena mereka dianggap sebagai pelindung, sehingga mereka sering menempatkannya di makam bersama para Firaun," kata Dr Javitt.

Halaman
12