TRIBUNTRAVEL.COM - Hawaii rencananya menunda kunjungan wisata internasional.
Hawaii menunda pembukaan kunjungan untuk turis asing setelah ada peningkatan kasus virus corona di negara bagian Amerika Serikat.
Pada akhir Juni, kantor gubernur mengumumkan bahwa para pelancong dapat mengunjungi Hawaii mulai 1 Agustus , tidak perlu karantina dengan membawa hasil tes COVID-19 negatif.
Hasil tes harus diambil dalam waktu 72 jam setelah naik pesawat.
• Tempat Wisata Masih Ditutup, Bioskop hingga Bar di Hawaii Kembali Dibuka Mulai 19 Juni
Penumpang yang tiba dari daratan harus karantina selama 14 hari, kebijakan yang berlaku sejak Maret.
Kebijakan ini dianggap menganggu untuk wisatawan dan menghancurkan industri pariwisata Hawaii.
Gubernur Hawaii David Ige mengatakan pada konferensi pers, program itu tidak akan dimulai sampai 1 September, keputusan yang menurutnya tidak bisa dianggap enteng.
"Kami selalu mengatakan bahwa kami akan membuat keputusan berdasarkan kesehatan dan keselamatan komunitas kami sebagai prioritas tertinggi," kata Ige.
Berita itu muncul ketika Hawaii melaporkan tiga kematian akibat virus corona dan 23 kasus baru, sehingga total kasusnya menjadi 1.243.
Pada hari Sabtu berikutnya, Hawaii melaporkan rekor baru yaitu 42 kasus dalam satu hari.
Ige mengutip "wabah yang tidak terkendali dan melonjak" di daratan sebagai faktor kunci dalam keputusannya tersebut.
"Ketika kita berbicara sekarang, wabah di daratan tidak terkendali dan kami tidak percaya bahwa situasi akan berubah secara signifikan pada 1 Agustus seperti yang kita harapkan," kata Ige.
Para siswa yang kembali ke sekolah di Hawaii akan dibebaskan dari karantina.
Hawaii bukan negara bagian pertama di Amerika Serikat yang menunda pembukaan kembali.
Ini terjadi di beberapa negara bagian di Amerika Serikat ketika COVID-19 kasus meningkat .
Gubernur California Gavin Newsom mengumumkan penutupan makan malam di seluruh negara bagian di restoran dan tindakan lainnya.