Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Latar Belakang Suku Adat Baduy Minta Dihapus dari Peta Destinasi Wisata

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wisata Desa Adat Baduy.

Baca juga: Dikira Bansos Bantuan Covid-19, Ternyata Isinya Narkoba

Surat kemudian disahkan pada 6 Juli 2020 lalu di kediaman salah satu Jaro Lembaga Adat Baduy.

Ada tiga Jaro yang membubuhkan cap jempol, yakni Jaro Saidi sebagai Tangunggan Jaro 12, Jaro Aja sebagai Jaro Dangka Cipati dan Jaro Madali sebagai sebagai Pusat Jaro 7.

Sementara pihak yang diberi mandat untuk mengirimkan surat ke Presiden Jokowi antara lain, Heru Nugroho, Henri Nurcahyo, Anton Nugroho dan Fajar Yugaswara.

Belum diketahui Pemerintah

Surat yang dikirim kepada Presiden Jokowi tersebut menimbulkan pro dan kontra.

Pemerintah setempat mengaku tidak mengetahui perihal adanya diskusi soal permintaan Baduy ingin dihapus dari peta destinasi wisata.

Jaro Saija yang merupakan Kepala Desa Kanekes mengatakan, dia baru mengetahui ada surat tersebut setelah ada pemberitaan di media pada Senin kemarin.

"Saya tidak tahu, tidak diberitahu kalau ada pertemuan seperti itu. Saat ini lagi mencari tahu siapa yang kirim surat tersebut," kata Saija saat dihubungi Kompas.com, Selasa.

Saija mengatakan, saat ini Kawasan Baduy memang ditutup dari kunjungan wisatawan.

Namun, penutupan ini hanya sementara saat pandemi Covid-19 saja.

Saija memastikan penutupan tidak untuk permanen.

Sementara itu, saat dikonfirmasi, Dinas Pariwisata setempat juga mengaku tidak tahu, dan baru akan meminta penjelasan kepada Kepala Desa Baduy pada hari ini.

Masuki Tatanan Kehidupan Baru, Kawasan Wisata Baduy Masih Ditutup

5 Aturan Saat Mengunjungi Desa Adat Baduy, Termasuk Larangan Memotret

12 Fakta Unik Suku Baduy Dalam, Suka Gotong Royong hingga Rumah Tak jadi Status Kekayaan

Fakta Unik Suku Baduy Dalam, Soal Perjodohan dan Larangan Berkunjung 3 Bulan

5 Kuliner Khas Suku Baduy yang Unik nan Lezat

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul Duduk Perkara Lembaga Adat Baduy Minta Dihapus dari Destinasi Wisata