Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Kondisi Alam Liar di Chernobyl Setelah Puluhan Tahun Ditinggalkan Akibat Bencana Nuklir

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Chernobyl, Pripyat, Ukraina

Kelompok hewan yang diteliti juga menunjukkan populasinya tetap stabil dan tidak begitu terpengaruh oleh tingkat radiasi di sana.

Selain mamalia dan burung, di sana juga ditemukan ada banyak amfibi.

Bahkan, ditemukan bahwa beberapa hewan menunjukkan adanya adaptasi terhadap kondisi alam yang dipengaruhi radiasi.

Misalnya, katak yang hidup dalam zona eksklusi memiliki kulit yang lebih gelap dibandingkan dengan katak yang hidup di luar zona eksklusi.

Kemungkinan, ini merupakan bentuk hewan melindungi diri dari pengaruh radiasi.

Pengaruh Radiasi pada Hewan dan Tumbuhan

Meski populasi hewan dan keanekaragaman hayati di Chernobyl saat ini stabil, namun ada beberapa hewan dan tumbuhan yang mengalami pengaruh buruk radiasi.

Di wilayah Zona Eksklusi Chernobyl, ada hutan pinus yang sekarang disebut Red Forest, karena mati warnanya berubah seperti karat akibat pengaruh debu radioaktif.

Pada hewan, misalnya sebagian serangga ada yang di Zona Ekslusi Chernobyl ada yang berusia lebih pendek dan lebih mudah terkena penyakit.

Ada juga burung yang memiliki albinisme tingkat tinggi.

Albinisme adalah kondisi yang disebabkan oleh kekurangan melanin atau zat warna gelap dalam tubuh.

Selain itu ada juga burung yang mengalami gangguan fisik atau genetika, terutama yang tinggal di tempat dengan tingkat kontaminasi tinggi.

Namun, pengaruh itu tidak begitu dirasakan di area yang ditinggali banyak hewan liar.

Peneliti menyimpulkan bahwa para satwa liar lebih bisa beradaptasi dibandingkan perkiraan peneliti sebelumnya.

Beberapa hewan yang beradaptasi juga menunjukkan bahwa mereka bisa mangatasi radiasi dan hidup di zona yang ontaminasinya tinggi.

Halaman
123