"Dia tidak diberi makan (jadi kondisinya kelaparan)," kata Yulia Ageeva, pemimpin tim penyelamat.
Begitu ditemukan, Simba langsung dibawa ke dokter hewan Karen Dallakyan untuk mendapatkan perawatan.
"Fotografer itu begitu jahat sampai mematahkan tulangnya seperti ini sampai hewan ini tidak bisa melarikan diri dan biar selalu tenang untuk diajak foto," lanjut Yulia.
Setelah melakukan operasi dan serangkaian pengobatan, Simba kini dapat berjalan kembali meskipun pada akhirnya ia harus menderita cacat permanen.
Atas kelakuan buruk tersebut, Simba menderita luka tekan lain seperti penyumbatan usus hingga atrofi otot-otot tungkai belakang.
Kremlin berjanji untuk mendapatkan penegakan hukum untuk tindak lanjut terkait penyiksaan Simba ini.
• NTT Buka Kunjungan Turis Mulai 15 Juni 2020, Ini 7 Tempat Wisata Populer di Pulau Sumba
• New Normal, Turis Bisa Kunjungi NTT Mulai 15 Juni
• Turis Ungkap Pengalaman ke Korea Utara, Dilarang Naik ke Lantai 5 Hotel hingga Merasa Selalu Diawasi
• Aturan Baru, Turis yang Kunjungi Pangandaran Harus Menunjukkan Hasil Rapid Test
• 6 Negara Ini Tawarkan Insentif Buat Turis, Gratis Menginap hingga Test Covid-19
(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)