TRIBUNTRAVEL.COM - Pasangan suami istri asal Adelaide, Australia, Robyn Renyard dan Michael tidak percaya harus melakukan penerbangan jarak jauh selama 30 jam di tengah pandemi Covid-19.
Bukan tanpa alasan, keduanya terbang ke Kanada untuk bertemu bayi 'sambung' mereka yang baru saja dilahirkan.
"Sepanjang malam kami tidak bisa tidur, memikirkan bagaimana kami pergi ke Kanada," ujar Renyard kepada CTV News.
Selama beberapa tahun, Renyard dan Michael telah berusaha keras untuk mendapatkan keturunan.
• Kenang Kematian George Floyd, Pilot Ini Bikin Gambar Kepalan Tangan di Udara
Selama itu pula Renyard mengalami beberapa kali keguguran dan dirinya membutuhkan histerektomi ketika dokter menemukan sel pra-kanker pada lapisan endometriumnya.
Pasangan itu kemudian memutuskan untuk melakukan surogasi, suatu perjanjian yang mencakup persetujuan seorang wanita untuk menjalani kehamilan bagi orang lain yang akan menjadi orang tua sang anak setelah dilahirkan.
Keduanya melakukan surogasi internasional dengan bantuan sebuah perusahaan konsultan di Kanada.
Melansir dari CTV News, mereka menemukan kecocokan di Kanada, menggunakan sel telur donor dari seorang wanita asal Ontario dan seorang pengganti di Saskatoon.
"Bagi kami, sangat penting untuk memiliki koneksi dengan donor sel telur dan ibu pengganti karena bagi kami, kami percaya bahwa kami berenar-bena dibutuhkan untuk membesarkan dan mencintai seorang anak," jelas Renyard.
Ketika pemerintah Australia melakukan lockdown akibat pandemi Covid-19, pasangan itu hanya menunggu sekitar dua minggu sebelum kelahiran bayinya.
"Itu terasa menghancurkan. Rasanya seperti setiap kali kami melihat berita, mengingatkan bahwa kami tidak akan bertemu bayi kami," ujar Renyard.
Dengan bantuan dari pengacara dan persetujuan dari pemerintah federal, Renyard diberitahu bahwa mereka bisa datang ke Kanada.
Karena pembatasan perjalanan, penerbangan langsung dari Sydney ke Vancouver dibatalkan, sehingga mereka terpaksa transit di Tokyo dan Doha.
Namun setibanya di Kanada pada 10 April, Renyard dan Michael tidak bisa langsung bertemu sang bayi.
Keduanya harus melakukan karantina mandiri di sebuah apartemen di Saskatoon.