Menurut Yusdi, timeline ini sudah melalui pertimbangan--terutama soal musim di Raja Ampat. Dalam paparannya, Yusdi membuat bulan Juni-Agustus dengan warna merah dengan asumsi musim ombak di Raja Ampat.
Sementara bulan September--tahap simulasi--berwarna kuning. Adapun bulan Oktober-Desember dibuat berwarna hijau.
"Okober-Desember musimnya (pariwisata) Raja Ampat. (Diharapkan) pada saat musim Raja Ampat dibuka, kita sudah siap dengan protokol yang ada," tegas Yusdi.
Pembukaan pariwisata, menurut Yusdi, akan lebih dulu menyasar wisatawan domestik. Hal ini dianggap lebih mudah diatur dan sesuai dengan anjuran pemerintah pusat.
"(Presiden Jokowi) beliau bilang kita mulai domestik (wisatawan nusantara), karena mudah diterima," kata Yusdi.
• 10 Tempat Wisata Populer Dunia yang Rusak Karena Ulah Turis, dari Danau Poopo hingga Raja Ampat
• Di Tengah Pandemi Corona, Kapal Pesiar Misterius Terlihat Lintasi Raja Ampat
• Menilik Keindahan Pulau Wayag, Ikon Raja Ampat dengan Pesona Alam yang Menakjubkan
• Fakta Unik Raja Ampat, Ditemukan Tanpa Sengaja oleh Penyelam Asal Belanda
• Potret Wayag yang Populer di Raja Ampat, Lokasi Kandasnya Kapal Pesiar Aqua Blu
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Raja Ampat Berencana Buka Pariwisata Mulai Oktober 2020"