Bahasa tubuh juga dapat digunakan di beberapa negara yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utamanya, seperti Amerika, dan Inggris, dan sebagian Eropa.
"Enggak perlu bisa bahasa Inggris, tetap bisa pakai bahasa tubuh saja, tapi harus tetap tahu kosakata sedikit sih. Atau bareng orang yang bisa Bahasa Inggris," jelas Wira yang juga seorang travel photo blogger.
Wira pun juga mengungkapkan, wisatawan yang tak bisa berbahasa Inggris sebaiknya ditemani orang yang kompeten.
Hal ini akan sangat membantu ketika petugas imigrasi memberikan pertanyaan kepada wisatawan tersebut.
Biasanya petugas imigrasi akan bertanya dengan menggunakan bahasa Inggris, terlebih di negara-negara seperti Amerika Serikat, Inggris, dan sebagian Eropa.
"Kalau tiba-tiba ditanyain pas imigrasi kan repot juga enggak ditemanin orang yang bisa bahasa Inggris," ujarnya.
Kendalanya tak bisa Bahasa Inggris
Kendati ke luar negeri tak harus bisa berbahasa Inggris, Wira mengakui bahwa wisatawan tetap akan mengalami kesulitan, terlebih untuk bersosialisasi.
Ia pun mengatakan, kesulitan berbahasa Inggris juga dialami wisatawan mancanegara ketika berada di Indonesia.
Wira bercerita saat mengikuti trip ke Pulau Komodo dari Labuan Bajo, ada tiga orang wisatawan dari Rusia tak bisa berbahasa Inggris.
"Ada sekitar 20 orang dari macam-macam negara. Ada tiga orang dari Rusia yang enggak bisa bahasa Inggris, yang lain asyik ngobrol, mereka enggak bisa ngikut," jelasnya.
Namun, ketiga wisatawan itu tetap dapat mengikuti obrolan dengan cara menggunakan bahasa tubuh, dan mengaktifkan penerjemah seperti google translate di gawainya.
Unduh aplikasi penerjemah
Wira juga memberikan tips bagi wisatawan yang ingin pergi ke luar negeri untuk mengunduh aplikasi penerjemah.
Ia mengatakan, aplikasi penerjemah sangat berguna bagi wisatawan yang terkendala bahasa.
Baca tanpa iklan