Walaupun merasa resah, Sutrini tetap akan tetap membuka restorannya selama beberapa minggu sebagai percobaan.
Ia akan melihat apakah restorannya mampu bertahan dan bilamana keadaan Italia kembali seperti sebelum adanya corona.
Sebelum adanya corona, Italia kurang familier dengan layanan pesan antar makanan, takeout, maupun pemesanan online di tempat makan.
Pasalnya bagi orang Italia, pengalaman makan bersama di restoran dianggap lebih penting daripada makanan itu sendiri.
Sehingga pelanggan di restoran, kafe, maupun bar seperti Zia Rilla kerap kali tinggal sampai larut malam.
Sementara itu, masih cukup banyak restoran maupun toko yang belum buka walaupun telah diizinkan pemerintah.
Para pemilik restoran menganggap mereka belum dapat menyesuaikan operasional restoran dengan adanya aturan jaga jarak aman.
• Tempat Wisata Ikonik di Italia, Colosseum Dibuka Kembali Awal Juni 2020 dengan Protokol Khusus
• Catat! Ini Kebijakan New Normal di Italia untuk Wisatawan Asing
• Fakta Unik Scola Tower, Bekas Benteng Pertahanan yang Berada di Lautan Italia
• Perbatasan Italia Akan Dibuka Sebelum Akhir Tahun Termasuk Pariwisata Domestik
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Restoran di Italia Buka Kembali tapi Pemiliknya Malah Resah, Kenapa?"
Baca tanpa iklan