Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Seberapa Bersihkah Udara di Dalam Kabin Pesawat Selama Pandemi Covid-19?

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Kabin Pesawat

TRIBUNTRAVEL.COM - Udara di dalam kabin pesawat pada dasarnya bersih, kecuali ada seseorang di sebelah yang bersin ke arahmu.

Itulah yang membuat para ahli ingin kamu tahu bahwa melakukan penerbangan saat pandemi virus Corona (Covid-19) bukan menjadi pilihan yang tepat.

Bahkan sebelum pandemi Covid-19, orang mungkin bertanya-tanya apakah menghirup udara di ketinggian 35.000 kaki bisa membuat seseorang tertular virus atau kuman lebih banyak dibanding di jalanan?

Dan kondisi sekarang, di mana paparan infeksi Covid-19 bisa terjadi di mana pun, membuat kekhawatiran semakin besar.

Pramugari Ini Ungkap Barang Terbaik dan Terburuk untuk Dibeli di Bandara

Beberapa orang mungkin sudah terbiasa mengelap meja nampan dan permukaan lain di kursi pesawat mereka, dan maskapai penerbangan melakukan rutinitas pembersihan guna memastikan kenyamanan penumpang.

Ilustrasi. (The Motley Fool)

Tetapi yang menjadi pertanyaan, apakah udara yang dihirup di pesawat benar-benar sehat dan tidak membuat sakit?

Melalui laman The Point Guy, Kamis (28/5/2020), seorang profesor dan ketua Departemen Ilmu Pemeliharaan Penerbangan di Embry-Riddle Aeronautical University, R. Eric Jones menjawab keraguan dan kekhawatiran tersebut.

"Saya akan mengatakan bahwa duduk di kabin pesawat mungkin seperti duduk di bioskop," kata Jones.

Pesawat bahkan berumur puluhan tahun dirancang untuk memiliki kualitas udara seperti transportasi darat lainnya.

Ilustrasi AC di kabin pesawat (mnn.com)

Di mana udara di dalam pesawat terus ditarik ke luar kabin melalui filter HEPA guna menghilangkan sebagian besar partikel dan kuman.

Analis Penerbangan yang berbasis di luar New York, Robert W. Mann setuju dengan pendapat Jones.

"Saya tidak akan terlalu khawatir tentang udara di kabin (bagian resikulasi yang disikluskan melalui filter HEPA) daripada kebersihan permukaan kabin, sandaran tangan, meja nampan dan toilet," kata Mann.

"Pembersihan yang baik antara penerbangan dan penempatan akan membantu," imbuhnya.

Menurut ANA, udara kabin direfresh setiap tiga menit, jadi udara di dalam pesawat didaur ulang secara tertaur.

Udara ini mengalir melalui kabin dan pada dasarnya dari saluran di langit-langit ke ventilasi dekat lantai.

Ini berarti udara kabin bersikulasi sedemikian rupa sehingga mencegah kuman di udara untuk menyebar di antara penumpang, kecuali penumpang sebelah kamu bersin langsung ke arah kamu atau dalam kondisi tidak sehat.

Tonton juga:

Sementara itu, menurut Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA), kursi di pesawat bisa menjadi penghalang fisik antar penumpang.

Kursi di pesawat juga bisa mencegah penyebaran kuman selama penerbangan berlangsung.

Tapi itu tidak berarti pesawat benar-benar bebas kuman.

"Anda memiliki orang-orang yang berada di daerah yang sangat padat yang duduk hanya berjarak beberapa inci saja," kata Jones.

"Flu, bersin, virus apapun akan menular, tetapi maskapai penerbangan dan operator komersial maupun bisnis mengambil beberapa langkah esktrem untuk membersihkan lingkungan sebaik mungkin dan mencegah paparan Covid-19," imbuhnya.

Ilustrasi (CNN.com)

Meskipun dia menekankan bahwa dia bukan ahli penyakit menular, Jones menunjukan bahwa risiko nyata di pesawat tampaknya berasal dari jarak dekat dengan penumpang lain atau bersentuhan dengan permukaan yang terkontaminasi, bukan karena kualitas udara di kabin.

"Bagi saya, udara kabin jauh lebih nyaman. Saya mungkin akan lebih khawatir tentang makan di restoran bandara," kata Jones.

Sementara maskapai penerbangan berusaha keras untuk memastikan penumpang bahwa mereka telah melakukan prosedur pembersihan, Jones mengatakan jika dirinya masih lebih khawatir dengan permukaan meja nampan daripada udara di pesawat.

"Saya tidak bisa berbicara tentang kebersihan kabin untuk penyebaran kuman," katanya.

Mann menambahkan, bahwa kualitas udara kabin menduduki peringkat rendah dalam daftar masalah kesehatan terkait penerbangan.

"Lebih dari sekadar udara dan permukaan, kekhawatiran saya adalah status kesehatan para penumpang di dekatnya. Sampai kita semua memiliki cara untuk mengetahui dan memastikan bahwa kita semua bebas dari penyakit menular, ini yang mungkin akan menjadi perhatian," pungkasnya.

18 Rahasia Kru Kapal Pesiar yang Tidak Kamu Ketahui, Termasuk Hubungan Percintaan

Mantan Barista Starbucks Ungkap 9 Rahasia Besar Selama Bekerja, Wajib Hafal Semua Resep Minuman

Usai Pandemi Covid-19, Fasilitas dan Layanan Hotel, Motel, dan Resor Akan Berbeda dari Sebelumnya

Isolasi Diri di Rumah, Dua Anak Ini Temukan Dua Batang Emas Bernilai Lebih dari Rp 1,4 Miliar

Seorang Pria Dikenai Denda hingga Rp 107 Juta Akibat Bergulat dengan Beruang di Kebun Binatang

(TribunTravel.com/Ratna Widyawati)